EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.40/oz   |   Wall Street 37,992.60   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 14 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 14 jam lalu, #Saham AS

AS-Prancis Bertikai, Euro Mulai Depresi Lagi

Penulis

Reli Euro terhenti setelah Amerika Serikat mengancam akan mengenakan tarif impor 100 persen terhadap produk asal Prancis.

Indeks Dolar AS (DXY) melemah lagi ke level 97.68, rekor terendahnya dalam dua pekan terakhir. Sementara itu, EUR/USD mulai tertekan pada awal sesi Eropa hari ini (4/Desember), melepaskan kisaran 1.1080 yang dihuni sejak awal pekan. Ketegangan pasar meningkat setelah Amerika Serikat mengancam akan mengenakan tarif impor 100 persen terhadap produk asal Prancis sebagai langkah balasan atas Digital Services Tax (DST) yang diumumkan Paris beberapa bulan lalu.

EURUSD DailyGrafik EUR/USD Daily via Tradingview.com

Pada hari Senin, pejabat Kantor Perwakilan Dagang AS mengajukan proposal untuk menerapkan tarif impor hingga 100 persen terhadap produk-produk asal Prancis, sebagai balasan terhadap pajak baru Prancis untuk layanan digital (DST) yang akan memengaruhi banyak perusahaan teknologi AS seperti Facebook dan Google. Daftar produk Prancis yang akan dikenai tarif impor oleh AS mencakup keju, make-up, tas, hingga wine, senilai total sekitar USD2.4 Miliar. Kemarin, Presiden AS Donald Trump memberikan sinyal akan menyetujuinya.

"Saya tidak akan membiarkan orang mengambil keuntungan dari perusahaan Amerika," kata Trump kepada wartawan di London, "Jika ada yang akan mengambil keuntungan dari perusahaan Amerika, itu adalah kami, bukan Prancis."

Pemerintah AS memiliki waktu hingga awal bulan Januari untuk menimbang apakah tarif impor tersebut benar-benar akan diberlakukan. Apabila terealisasi, langkah tersebut bakal semakin memperkeruh hubungan dagang AS-Uni Eropa. Beberapa bulan lalu, Washington telah menerapkan tarif impor terhadap USD7.5 Miliar produk asal Eropa sebagai penalti terhadap subsidi yang diberikan kepada Airbus, produsen pesawat yang jadi pesaing utama Boeing.

Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, mengatakan bahwa pihaknya menolak rencana tarif impor AS terhadap produk Prancis, dan Uni Eropa akan siap bereaksi keras terhadap sanksi AS. Daniel Rosario, Juru Bicara European Commission, mengatakan pula kepada wartawan bahwa Uni Eropa "bertindak dan beraksi sebagai satu kesatuan" meskipun mengisyaratkan bahwa mereka akan mengedepankan diskusi untuk menyelesaikan sengketa ini.

291182
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.