EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.30/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,044.68   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 18 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 19 menit lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 26 menit lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 28 menit lalu, #Saham AS

AUD/USD Genapkan Penurunan Sepekan Pasca Pidato Gubernur RBA

Penulis

Pidato Gubernur RBA, Philip Lowe, kemarin mengisyaratkan periode suku bunga rendah yang lebih lama di Australia.

Pasangan mata uang AUD/USD merosot selama enam hari beruntun hingga terpuruk di bawah kisaran 0.6950-an dalam perdagangan hari Jumat ini (26/Juli). Pidato Gubernur Bank Sentral Australia (RBA), Philip Lowe, kemarin mengisyaratkan periode suku bunga rendah yang lebih lama, sehingga semakin membebani nilai tukar Dolar Australia.

AUDUSD Daily

RBA telah memangkas suku bunganya sebanyak dua kali dalam tahun ini hingga sekarang berada pada rekor terendah 1.0 persen. Namun, para pengambil kebijakan agaknya masih kurang yakin kalau langkah-langkah tersebut mampu mendongkrak kelesuan ekonomi.

Dalam sebuah pidato di Anika Foundation pada hari Kamis pagi, Philip Lowe menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau pertumbuhan GDP Australia untuk memasikan apakah inflasi bisa menanjak dan "spare capacity" akan terpakai. Bilamana pertumbuhan GDP ternyata kurang memadai untuk memastikan dua hal tersebut, maka bank sentral dapat melakukan pelonggaran moneter tambahan.

Katanya, "Apabila pertumbuhan permintaan (agregat) tak memadai, Dewan (RBA) siap untuk menyediakan dukungan tambahan dengan melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut. Namun demikian, sebagaimana telah saya diskusikan dalam beberapa kesempatan berbeda, kebijakan publik lain juga bisa memainkan peran dalam skenario ini. Terlepas dari apakah pelonggaran moneter lebih lanjut akan diperlukan atau tidak, cukup beralasan untuk mengekspektasikan periode suku bunga rendah dalam waktu lebih lama."

Pernyataan Lowe tersebut ditanggapi dengan aksi jual Aussie di pasar forex, hingga AUD/USD ditutup pada 0.6950 pada akhir sesi New York. Pelemahan terus berlanjut, walaupun tak ada jadwal rilis berita ekonomi penting dari dalam negeri Kanguru dalam dua hari terakhir. Pasalnya, pernyataan tersebut seolah-olah mengonfirmasi proyeksi pemangkasan suku bunga lebih cepat yang diungkapkan oleh Westpac beberapa waktu lalu.

Selama beberapa tahun lalu, Dolar Australia mempertahankan keunggulannya versus Dolar AS dan sejumlah mata uang mayor lain berkat posisi suku bunga dan yield yang lebih tinggi. Bahkan, AUD sempat menjadi mata uang favorit untuk jadi target carry trade. Namun, dengan prospek pemangkasan suku bunga berkepanjangan saat ini, maka keunggulan tersebut jelas tak dapat dipertahankan lagi.

289402
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.