Terlepas dari fakta bahwa India merupakan salah satu negara yang melarang peredaran Bitcoin dan mata uang kripto lainnya, Ripple Labs yang merupakan pengembang Altcoin XRP, diproyeksikan bisa menjadi solusi pembayaran lintas batas yang dipilih oleh State Bank of India (SBI).
Dilansir dari FXStreet, SBI siap memfasilitasi solusi pembayaran lintas batas instan dengan Ripple. Bank tersebut adalah salah satu bank terbesar di India dan memiliki basis karyawan hampir 300,000 orang. Menurut data tahun 2017, SBI memiliki pangsa pasar aset sebesar 23 persen dan menguasai seperempat dari total pasar pinjaman dan deposito di India. Tidak hanya itu, SBI meraih peringkat no. 216 pada daftar 500 perusahaan terbesar di dunia oleh Fortune Global.
Dukungan kepada Ripple tidak hanya muncul dari SBI. Kotak Mahindra, sebuah bank swasta yang berkantor pusat di Mumbai, dilaporkan akan menambahkan 1,300 cabangnya ke jaringan Ripple.
Mencermati perkembangan ini, CEO Ripple Labs Brad Garlinghouse berkata:
"Dengan meningkatkan layanan pengiriman uang ke dan dari India, biaya yang perlu dikeluarkan akan diperkecil. Sehingga lebih banyak uang yang dapat dipakai oleh keluarga yang membutuhkan (pengiriman dana tersebut)."
Perkembangan Ripple Di India
Pada bulan Juli 2017, tim Ripple mengungkapkan rencana strategis untuk mempopulerkan XRP, dan menjadikannya sebagai Altcoin yang bisa diandalkan di sektor keuangan India. Wakil Presiden Produk di Ripple, Asheesh Birla, telah berulang kali menegaskan bahwa Ripple akan memanfaatkan sumber daya manusia yang melimpah, industri perbankan seluler yang dinamis, dan ekonomi yang tumbuh cepat. Kondisi ini sangat membantu Ripple memenangkan 50 persen pasar keuangan negara tersebut.
Mengingat Bank Sentral India dan regulator negara masih mempertimbangkan untuk mengatur uang kripto dan melarang kelas aset digital yang sedang berkembang, usaha Altcoin Ripple untuk mendominasi wilayah yang peraturannya masih cukup ketat ini patut diapresiasi.