EUR/USD 1.065   |   USD/JPY 154.410   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,382.71/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 38 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 39 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

Bank Of Japan Tidak Ambil Kebijakan Baru, USD/JPY Di Bawah 102.00

Penulis

Analis memperkirakan bursa Asia pekan ini diperkirakan masih akan dipengaruhi sentimen isu perlambatan ekonomi dan geopolitik kawasan. Dimana pasar masih mencemaskan perlambatan ekonomi China.

Analis memperkirakan bursa Asia pekan ini diperkirakan masih akan dipengaruhi sentimen isu perlambatan ekonomi dan geopolitik kawasan. Dimana pasar masih mencemaskan perlambatan ekonomi China.

Investor investor khawatir akan munculnya sinyal krisis pasar properti di China. Kekuatiran itu menguat setelah data yang rilis akhir pekan lalu menunjukkan harga rumah baru melambat pada bulan April.

Pada saat yang sama, meningkatnya eskalasi ketegangan antara China dan Vietnam turut menjadi fokus pasar Asia menyusul kerusuhan anti China di Vietnam yang menewaskan dua orang pekan lalu.

Kebijakan Moneter Jepang

Sementara pasar Jepang diperkirakan akan terbatas pekan ini karena menguatnya nilai tukar yen. Pasar menduga Yen masih akan bertengger di bawah 102/USD AS. Tapi sentimen pasar sedikit terangkat oleh data machinery orders Jepang yang melonjak signifikan Maret lalu. Data kian meneguhkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jepang masih akan berlanjut.

Data pekan lalu menunjukkan perekonomian Jepang bertumbuh pada laju tahunan sebesar 5.9% di kuartal pertama, mencetak laju pertumbuhan paling cepat dalam hampir selama 3 tahun seiring kenaikan pada tingkat belanja konsumen menjelang kenaikan pajak penjualan di bulan April mendongkrak aktivitas perekonomian.

Bank of Japan akan bertemua pada pekan ini dan diperkirakan tidak akan mengambil langkah kebijakan baru. Analis mengatakan bank sentral mungkin akan mempertahankan pandangan optimisnya terhadap perekonomian.

178242
Penulis

Mulai terjun di dunia trading akhir tahun 2009. Pertama kali belajar konsep Money Management dari seorang trader Jepang, kemudian berlanjut otodidak. Strategi trading berpatokan pada level Support dan Resistance (Supply and Demand), dengan dasar High Low yang pernah terjadi, ditunjang range market yang sedang berlangsung dan pembatasan risiko.