Advertisement

iklan

EUR/USD 1.087   |   USD/JPY 149.210   |   GBP/USD 1.272   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,161.87/oz   |   Silver 25.31/oz   |   Wall Street 38,790.43   |   Nasdaq 16,103.45   |   IDX 7,344.98   |   Bitcoin 67,548.59   |   Ethereum 3,517.99   |   Litecoin 87.11   |   McDonald's (NYSE:MCD) mengalami masalah teknologi global yang signifikan pada hari Jumat, menyebabkan gangguan operasional di berbagai lokasi internasional, termasuk AS, Australia, Inggris, Jepang, dan Hong Kong, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,207, sementara Nasdaq 100 turun 0.3% menjadi 18,181 pada pukul 19:06 ET (23:06 GMT). Dow Jones turun tipis menjadi 39,218, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Michael S. Dell, CEO Dell Technologies Inc (NYSE: DELL), baru-baru ini telah menjual sejumlah besar saham di perusahaan tersebut. Ia membuang saham senilai lebih dari $145 juta dalam serangkaian transaksi, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Reddit dan YouTube Google menghadapi tuntutan hukum yang meminta mereka bertanggung jawab karena membantu memungkinkan supremasi kulit putih membunuh 10 orang kulit hitam pada tahun 2022, 2 jam lalu, #Saham AS

BBCA: Aksi Jual Karena Harga Saham Terlalu Mahal

Penulis

Saham BBCA telah mengalami penurunan berantai sejak awal bulan September 2018 ini. Ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencuat 0.52 persen ke Rp24,050 dalam tempo satu jam sejak pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (18/September). Namun, saham BBCA telah mengalami penurunan berantai sejak awal bulan September 2018 ini. Setelah mencapai level tertinggi Rp25,475 per lembar pada tanggal 24 Agustus 2018, saham BBCA cenderung tertekan hingga mencapai Rp23,700 kemarin (17/September). Mengapa saham blue chip yang mewakili kepemilikan di bank swasta terbesar Indonesia ini dilepas investor?

Saham BBCA

Sebenarnya, penurunan harga tidak hanya dialami oleh saham BBCA, melainkan mayoritas saham lainnya di sektor Finance. Sejumlah faktor ikut andil di sini; diantaranya kenaikan LPS Rate yang berpotensi menaikkan biaya dana perbankan dan mengurangi Net Interest Margin (NIM), serta kekhawatiran akan meningkatnya kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL). Namun, dalam hal saham BBCA, terdapat penyebab lain.

Dalam sebuah riset yang dikutip oleh CNBC Indonesia minggu lalu, analis Sebastian Tobing dari Trimegah Sekuritas, mengungkapkan bahwa saham BBCA sudah dihapus dalam model portolio. Alasannya, valuasi saham ini sudah tidak menarik, sehingga menimbulkan sejumlah risiko.

Menurutnya, proyeksi valuasi saham BBCA untuk tahun 2019 sudah mendekati +2 standar deviasi dalam rerata historis lima tahun, dengan Price-to-Book Value (PBV) 3.8x dan Price-to-Earning Ratio (PER) 23 kali. Harga saham BBCA lebih mahal 118 persen dibanding bank-bank besar pelat merah, sehingga peluang kenaikan harga saat ini lebih terbatas.

285347
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.