Para anggota Real Estate Indonesia (REI) kali ini bisa bernapas lega. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) akan terus menyalurkan kredit kepada para anggota lembaga tersebut seiring dengan dilanjutkannya subsidi dari pemerintah kepada BTN untuk pembangunan rumah di Indonesia.
Maryono, salah seorang pembicara dalam Penutupan Rakernas REI 2015, meyakinkan para developer bahwa BTN sangat serius dalam membantu pelaksanaan program KPR subsidi, sehingga pembangunan KPR akan selalu dibiayai atau dikonversi oleh BTN. Ditambahkan pula dalam penjelasannya bahwa pemerintah akan terus mengoptimalkan upaya ketersediaan rumah layak di Indonesia, salah satunya adalah dengan mengeluarkan aturan yang berisi tentang pemberian subsidi ke BTN dalam rangka mengoptimalisasi penyaluran kredit ke sektor perumahan. Jadi, kendatipun dana alokasi dari APBN nantinya habis, pemerintah akan tetap mengganti dana yang digunakan BTN untuk menalangi sektor perumahan.
"Jadi, andaikan dana APBN sudah habis, BTN tetap bisa biayai KPR lima persen, walau dengan dana mahal itu. Kan diganti pemerintah. Artinya, platform subsidi ini bisa dikategorikan tidak terbatas, tergantung daripada BTN," jelas Maryono.
Masalah kekurangan perumahan di Indonesia terus menerus terjadi setiap tahunnya, sehingga pemerintah pun menggagas Program Sejuta Rumah bekerjasama dengan BTN. Tak main-main, Wapres Jusuf Kalla, bahkan sudah meminta BTN agar fokus ke pembiayaan perumahan, sehingga ke depannya nanti, BTN direncanakan menjadi bank perumahan saja agar fokusnya tidak terpecah-pecah.
Masalah kekurangan perumahan di Indonesia terus menerus terjadi setiap tahunnya, sehingga pemerintah pun menggagas Program Sejuta Rumah bekerjasama dengan BTN. Tak main-main, Wapres Jusuf Kalla, bahkan sudah meminta BTN agar fokus ke pembiayaan perumahan, sehingga ke depannya nanti, BTN direncanakan menjadi bank perumahan saja agar fokusnya tidak terpecah-pecah.
