Dari Beijing dilaporkan, data perekonomian negara tersebut pada November 2013 mencerminkan momentum pertumbuhan yang stabil dan inflasi akhirnya dapat melambat untuk pertama kalinya dalam 3 bulan.
Analis memprediksi Indeks Harga Konsumen, pengukur utama inflasi, akan berkembang sebesar 3.1% dari tahun sebelumnya pada November, dibandingkan dengan Oktober, yang menyentuh angka tertinggi dalam 8 bulan sebesar 3.2%.
Ekonom dari Bank of Communications, Tang Jianwei mengatakan, China mungkin harus berani di mana angka inflasi yang lebih tinggi tahun depan. Tingkat CPI di atas 3% akan berlanjut di masa depan.
Sementara pihak Beijing merespons dan berkomentar terhadap negara-negara emerging market untuk tidak bergantung dengan AS, dengan selalu menggunakan mata uang Dollar AS (USD) dalam melakukan transaksi.
Ada pun besarnya potensi Yuan untuk masuk dalam perdagangan internasional lantaran produk Beijing (China) telah merambah ke seluruh negara dunia.
Awal pekan ini, data CPI China bulan Nopember 2013 akan dirilis. Data tersebut berdampak tinggi pada pergerakan mata uang Dollar Australia (AUD) dan Dollar Kanada (CAD).