iklan |
iklan |
Asal Usul Fibonacci
Deret angka Fibonacci dipaparkan oleh seorang matematikawan Italia bernama Leonardo Pisano (1175-1250) dalam bukunya mengenai sistem numerik Hidu-Arab yang berjudul "Liber Abaci (Book of Calculation)". Sejarawan Prancis, Guillaume Libri, memberinya panggilan akrab "Fibonacci" yang merupakan kependekan dari "filius Bonacci" ("anak dari Bonacci") karena ayahnya bernama Guglielmo Bonacci. Nama ini kemudian menjadi sangat populer hingga masyarakat memanggilnya Leonardo Fibonacci, dan itu juga yang menjadi alasan mengapa nama Fibonacci digunakan sebagai nama deret angka yang dipaparkannya.Deret angka Fibonacci itu sendiri sebenarnya tidak ditemukan oleh Fibonacci, melainkan telah lama dibahas oleh para matematikawan India, khususnya sehubungan dengan sistem prosa Sanskerta. Hanya saja, Leonardo merupakan orang pertama yang memperkenalkan deret angka tersebut dalam buku "Liber Abaci" ke dunia Barat; bersama dengan sistem aritmatika yang kita kenal sekarang seperti konsep kosong, koma, desimal, dan pecahan.
Deret Angka Fibonacci Dan Konsep Golden Ratio
Dalam "Liber Abaci", Leonardo Fibonacci mendeskripsikan deret angka dimana setelah 0 dan 1, maka setiap angka setelahnya merupakan jumlah dari dua angka sebelumnya. Jadi, deret angka tersebut terdiri atas: 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, dan seterusnya hingga tak terbatas. Pada deret angka Fibonacci tersebut, setiap angka kurang lebih 1.618 kali lipat lebih besar dibanding angka sebelumnya.Dalam ilmu matematika, angka 1.618 disebut juga Phi, atau Golden Ratio; sedangkan kebalikannya adalah 0.618. Golden Ratio ini diklaim muncul secara misterius pada struktur fenomena alam, mahakarya arsitektur dan seni, serta dalam ilmu biologi. Diantaranya lukisan Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci, lukisan The Great Wave Off Kanagawa karya Katsushika Hokusai, kuil Parthenon (Yunani), bunga matahari, cangkang siput, wajah manusia, bahkan lingkar galaksi di luar angkasa. Banyak seniman menganggap Golden Ratio merepresentasikan harmoni tertentu yang mengakibatkan sesuatu menjadi dipandang indah.

Dalam trading, Fibonacci digunakan bukan berdasarkan urutan angka dalam deretan, melainkan berdasarkan jarak antar angka dalam deret tersebut. Contohnya, angka 89 pada deret Fibonacci, apabila dibagi dengan angka 144 yang tepat setelahnya, maka akan keluar angka 0.6180 (61.8%). Selanjutnya, bila angka 89 dibagi dengan angka kedua setelahnya dalam deret Fibonacci, akan keluar angka 0.3819 (38.2%). Dan seterusnya.
Berdasarkan kaidah tersebut, diperoleh level-level Fibonacci Retracement dan level-level Fibonacci Extension yang secara mengejutkan dapat menjelaskan pergerakan harga ketika diaplikasikan di atas grafik harga. Karenanya, Fibonacci digunakan pula dalam trading forex sebagai alat bantu analisa teknikal.
Analisa Fibonacci Dalam Forex
Analisa Fibonacci dalam forex terutama berbasis pada Fibonacci Retracement yang jika melebar maka akan muncul pula Extension; meskipun ada variasi-variasi seperti Fibonacci Expansion, Fibonacci Fan, dan lain sebagainya. Namun, dalam sesi belajar tahap awal, trader sebaiknya memahami Fibonacci Retracement terlebih dahulu.Fibonacci Retracement dan Extension terdiri dari level-level hasil perhitungan jarak angka pada deret angka yang dipaparkan sebelumnya, ditambah 50.0% (0.500). Meskipun 0.500 bukan berdasar pada angka Fibonacci, tetapi level ini dianggap sebagai fase dengan potensi pembalikan harga (reversal) yang cukup tinggi dalam Teori Dow dan karya-karya pakar teknikal ternama WD Gann.

Amati grafik di atas. Perhatikan bagaimana level-level Fibonacci Retracement bertepatan dengan titik-titik pembalikan harga. Ketepatan ini sulit dijelaskan secara ilmiah, tetapi merupakan fenomena yang nyata. Karena itu pulalah maka banyak orang menggunakan analisa Fibonacci dalam forex.
Untuk menarik Fibonacci Retracement, ikuti langkah-langkah berikut ini:
- Tandai titik harga tertinggi (High) atau harga terendah (Low) pada grafik dalam satu periode waktu tertentu. Kelihatannya mudah, tetapi pada prakteknya akan tergantung pada kepekaan dan sistem trading kita.
Contohnya pada grafik harga di bawah ini, dalam sekali pandang dapat dilihat ada beberapa titik High dan Low. Dari mana kita akan menariknya?
Untuk menarik Fibonacci Retracement, kita bisa membatasi hingga jarak beberapa candle terakhir saja, misalnya 60 candle terakhir (ditandai dengan garis vertikal warna emas pada gambar). Dengan demikian, kita hanya perlu memperhitungkan mana level tertinggi dan terendah pada 60 candle terakhir yang berjajar di sisi kanan grafik. - Carilah perangkat untuk menggambar Fibonacci Retracement pada software trading. Biasanya ini bisa ditemukan pada Menu Bar. Apabila Anda menggunakan platform Metatrader, maka dapat menemukannya pada menu Insert >>> Indicators >>> Fibonacci >>> Retracements.
- Tarik Fibonacci Retracement dari sisi kiri ke kanan. Klik pada titik High atau Low di sisi kiri grafik, kemudian klik lagi pada titik High atau Low di sisi kanan grafik. Perhatikan sekali lagi: cara menarik Fibonacci Retracement yang benar adalah dari kiri ke kanan; sehingga arahnya bisa dari atas ke bawah (Retrace Downtrend) ataupun dari bawah ke atas (Retrace Uptrend). Hasilnya seperti ini:
Grafik USD/CAD Daily dengan Fibonacci Retracement saat tren harga naik.
Grafik EUR/USD Daily dengan Fibonacci Retracement saat tren harga menurun.
- Identifikasi kemana arah tren harga bergerak secara umum. Contohnya pada gambar di bawah, nampak bahwa grafik harga secara umum menurun (bearish). Dalam situasi ini, trader akan mencari peluang untuk melakukan sell ketika harga mengalami kenaikan sesaat (retrace).
- Tandai garis-garis horizontal tempat Fibonacci Retracement 23.6% (0.236), 38.2% (0.382), dan 61.8% (0.618). Garis-garis tersebut digunakan untuk mengidentifikasi titik-titik di mana harga kemungkinan akan berbalik (reversal).
-
Amati harga penutupan (Close) pada candle yang mewakili pergerakan harga dekat level-level Retracement penting tadi. Perhatikan:
- Apabila setelah harga naik mencapai level Fibo 0.236, 0.382, atau 0.618, kemudian ada candle yang ditutup di bawah level tersebut; maka harga kemungkinan bakal berbalik menurun lagi, minimal hingga level Fibonacci Retracement berikutnya dan kita dapat membuka posisi sell, apabila ada konfirmasi dari indikator teknikal lain yang mendukung.
- Apabila setelah harga naik mencapai level Fibo 0.236, 0.382, atau 0.618, kemudian ada candle yang ditutup di atas level tersebut; berarti harga akan berlanjut naik. Hanya saja, karena tren secara umum masih bearish, maka tidak direkomendasikan untuk melakukan buy dalam situasi tersebut, kecuali apabila ada indikator teknikal lain yang mensinyalkan pembalikan tren secara signifikan.
Fungsi utama Fibonacci dalam forex adalah sebagai penanda level-level Support dan Resistance. Oleh karenanya, meskipun level-level Fibonacci Retracement secara ajaib dapat mematok momen-momen penting dalam histori pergerakan harga, tetapi sebenarnya penggunaan Fibonacci dalam forex harus dilengkapi dengan indikator teknikal (misalnya Moving Average) atau kemampuan membaca pola-pola candlestick.