Analis QNB memprediksi, di tahun 2015 nanti, kawasan Eropa akan kembali memasuki deflasi dan resesi. Penurunan tajam harga minyak akan mendorong kawasan ini masuk ke era deflasi pada 2015 dengan sejumlah upaya dari Bank Sentral Eropa (ECB) untuk menghindari berbagai kerugian. Dimana kondisi ini akan menyebabkan investasi dan konsumsi yang jauh melemah dan mendorong mata uang di area tersebut masuk ke jurang resesi.
Sebagaimana diketahui, ECB masih diliputi keraguan dalam menjalankan langkah-langkah stimulus yang diperkenalkan tahun 2014, tercermin dari kondisi neraca bank sentral yang mengalami flat sejak bulan Oktober. Kombinasi faktor-faktor itu kemungkinan masih akan membuat mata uang Euro di bawah tekanan.
Sementara aksi menjual Euro terhadap Dolar AS menjadi perdagangan favorit pada tahun 2014, seiring langkah The Fed untuk menghentikan QE3 menandai pergeseran kebijakan menjadi hawkish sementara ECB kian berpeluang menambah stimulus. Kondisi yang kurang lebih sama kemungkinan masih akan terlihat pada tahun 2015.