EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.45/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,167.48   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 6 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 6 menit lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 7 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 13 menit lalu, #Saham Indonesia

3 Bank Top Dunia Prediksi Harga Emas Naik Di Tahun 2021

Penulis

Morgan Stanley, JPMorgan, dan Goldman Sachs memprediksi kenaikan harga emas di tahun 2021. Ada beberapa faktor yang mendasari prediksi tersebut.

Seputarforex - Tiga institusi finansial top dunia yakni Morgan Stanley, JPMorgan, dan Goldman Sachs, mengaitkan kenaikan harga emas tahun depan dengan tiga faktor utama: Potensi devaluasi Dolar AS, ketidakpastian ekonomi, dan meningkatnya permintaan emas fisik.

 

Morgan Stanley: Dolar Mendekati Puncaknya, Daya Tarik Emas Menguat

Kepala investasi Morgan Stanley, Lisa Shallet, mengatakan bahwa Dolar AS kemungkinan telah mendekati puncaknya. Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Morgan Stanley, Shalett menuliskan bahwa jatuhnya nilai Dolar AS jatuh akan menambah daya tarik emas dalam portofolio investasi.

"Dolar AS kemungkinan akan mendekati puncak. Jika mata uang tersebut melemah, maka hal ini akan bagus bagi kalangan investor tertentu untuk mempertimbangkan penambahan sejumlah emas dalam portofolio (investasi) mereka," kata analis tersebut.

Kendati demikian, penurunan Dolar AS dalam waktu dekat masih tak pasti. Menurut Bank of International Settlements, untuk saat ini mata uang AS tersebut masih mendominasi pasar keuangan internasional.

 

JPMorgan: Emas Sebagai Hedging Terhadap Ketidakpastian

Dalam catatan analisis di awal Mei lalu, tim analis JPMorgan menyebutkan bahwa para investor dapat mempertimbangkan emas sebagai pelindung (hedge) dari kondisi ekonomi yang sedang tak menentu. Ada beberapa variabel yang dapat menyebabkan penurunan dalam ekonomi dan pasar saham. Yang utama yakni tingginya tingkat pengangguran, menurunnya produktivitas bisnis, dan kekhawatiran akan pandemi gelombang kedua.

jp-morgan

Persepsi bahwa emas merupakan aset safe haven membuat logam mulia ini menjadi pilihan favorit yang digunakan sebagai hedging bersama aset-aset konvensional seperti uang tunai dan obligasi. Analis JPMorgan pun memperkirakan bahwa permintaan emas fisik akan meninggi. "Kenaikan dalam permintaan emas fisik batangan dan koin selama masa tingginya ketidakpastian, yang diperparah dengan gangguan suplai, sering dapat menaikkan harga beli produk-produk (emas) ini, seperti yang terlihat selama krisis COVID-19," ungkap tim analis JPMorgan.

 

Goldman Sachs: Periode Awal Pemulihan Ekonomi Meningkatkan Permintaan Emas

Pemulihan ekonomi global dari pandemi baru saja dimulai. Para analis Goldman Sachs mengatakan bahwa secara historis, permintaan terhadap emas akan naik sehubungan dengan kurangnya kejelasan dalam fase awal pemulihan ekonomi. Bank ini bahkan memperkirakan harga emas akan mencapai $2,000 per ounce tahun depan.

"Pemintaan investasi emas cenderung dapat tumbuh dalam tahap awal pemulihan ekonomi, terdorong oleh berlanjutnya kekhawatiran akan penurunan kembali dan suku bunga yang lebih rendah," kata Goldman Sachs.

Download Seputarforex App

293179
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.