Advertisement

iklan

EUR/USD 1.087   |   USD/JPY 149.210   |   GBP/USD 1.272   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,160.57/oz   |   Silver 25.14/oz   |   Wall Street 38,790.43   |   Nasdaq 16,103.45   |   IDX 7,336.41   |   Bitcoin 67,548.59   |   Ethereum 3,517.99   |   Litecoin 87.11   |   McDonald's (NYSE:MCD) mengalami masalah teknologi global yang signifikan pada hari Jumat, menyebabkan gangguan operasional di berbagai lokasi internasional, termasuk AS, Australia, Inggris, Jepang, dan Hong Kong, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,207, sementara Nasdaq 100 turun 0.3% menjadi 18,181 pada pukul 19:06 ET (23:06 GMT). Dow Jones turun tipis menjadi 39,218, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Michael S. Dell, CEO Dell Technologies Inc (NYSE: DELL), baru-baru ini telah menjual sejumlah besar saham di perusahaan tersebut. Ia membuang saham senilai lebih dari $145 juta dalam serangkaian transaksi, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Reddit dan YouTube Google menghadapi tuntutan hukum yang meminta mereka bertanggung jawab karena membantu memungkinkan supremasi kulit putih membunuh 10 orang kulit hitam pada tahun 2022, 5 jam lalu, #Saham AS

3 Faktor Penunjang Kenaikan Dolar AS Dari Level Rendah Satu Bulan

Penulis

Dolar AS naik akibat penurunan harga saham, fungsinya sebagai safe haven di tengah meningkatnya infeksi baru virus Corona, serta polemik politik dalam negeri.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Dolar AS bangkit dari level rendah empat minggu di sesi perdagangan Kamis (09/Juli) malam ini. Indeks Dolar AS (DXY) naik tipis 0.26 persen ke 96.73, sedangkan EUR/USD melandai dari puncak satu bulan dan diperdagangkan di 1.1296.

eurusd

 

Reli Ekuitas Terhenti

Sentimen pasar berbalik ke arah penghindaran risiko di sesi New York kali ini. Saham-saham AS yang menjulang di sesi perdagangan sebelumnya, kini mulai turun dari level tinggi. Safe haven Dolar yang bergerak berlawanan dengan pasar saham dan minat risiko pasar pun mengambil celah dari situasi tersebut.

Kendati demikian, para analis masih optimis terhadap pasar saham. "Latar belakang risiko kurang lebih masih positif dalam beberapa waktu ke depan, mengingat kondisi fiskal global dan kebijakan moneter (saat ini)," kata Shaun Osborne dari Scotiabank.

 

Kenaikan Kasus COVID-19 Baru Di AS

Sementara itu, Amerika Serikat melaporkan lebih dari 60,000 kasus pasien baru yang terinfeksi COVID-19 padai hari Rabu kemarin. Jumlah kematian pun mencapai level tertinggi sejak awal Juni, dengan mencatatkan lebih dari 900 jiwa selama dua hari berturut-turut. Jumlah kasus di wilayah Florida saja tercatat naik 4 persen dalam seminggu, yakni sebanyak 232,718 jiwa.

Menanggapi situasi tersebut, para analis meyakini jika kenaikan Dolar AS berkorelasi positif dengan naiknya kasus COVID-19 karena fungsinya sebagai safe haven.

"Dalam beberapa pekan terakhir, Dolar AS masih diperdagangkan dalam level-level risk-taking, serta masih berperan sebagai safe haven," kata analis Ronald Simpson dari Action Economics.

 

Putusan Mahkamah Agung AS

Penguatan Dolar AS malam ini ditengarai juga mendapatkan pengaruh dari kabar putusan Mahkamah Agung (MA) AS, yang tidak mengabulkan tuntutan House of Representatives. Sebelumnya, fraksi yang didominasi oleh Partai Demokrat tersebut meminta kuasa untuk membuka catatan pajak Presiden Donald Trump.

"Putusan MA memiliki dampak terhadap segalanya: Dolar naik, yield obligasi jatuh, dan saham-saham terpukul. Hal itu juga menempatkan Trump pada posisi yang berisiko saat ini, sehingga kemungkinan sesuatu yang buruk akan terjadi," tambah Simpson.

Meskipun diuntungkan oleh putusan MA, data pajak dan keuangan Trump tetap bisa diselidiki jika Kejaksaaan New York menjatuhkan surat perintah untuk tindakan tersebut.

Terlepas dari tiga faktor di atas, data Ketenagakerjaan AS yang dirilis malam ini terbilang positif. Klaim Pengangguran AS semakin menurun dari pekan sebelumnya, dengan jumlah klaim mencapai 1.31 juta, lebih rendah dari ekspektasi 1.38 juta.

Download Seputarforex App

293214
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.