EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.40/oz   |   Wall Street 38,002.15   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 14 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 14 jam lalu, #Saham AS

5 Poin Inti Dari FOMC Maret 2016

Penulis

Para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS dovish dalam FOMC Maret ini. Janet Yellen dan rekan-rekannya sepakat untuk memberi waktu bagi perekonomian untuk mendapatkan momentum. Berikut ini 5 hal yang dapat kita pelajari dari kebijakan Federal Reserve Maret 2016.

Para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS mengisyaratkan sentimen dovish sebagai hasil rapat kebijakan FOMC yang telah digelar selama dua hari terakhir. Dalam pernyataan kebijakan moneter yang dirilis Kamis (17/03) dini hari tadi, Janet Yellen dan rekan-rekannya sepakat untuk memberi lebih banyak waktu bagi perekonomian untuk mendapatkan momentum setelah sell-off tajam di pasar finansial awal tahun ini. Berikut ini 5 hal yang dapat kita pelajari dari kebijakan Federal Reserve Maret 2016.

the_fed

1. The Fed Khawatir Akan Pertumbuhan Global

Ada perubahan besar yang disisipkan dalam pernyataan kebijakan Federal Reserve bulan ini, yaitu sebuah kalimat yang berbunyi "Perkembangan ekonomi global masih menghadapi risiko." Lebih lanjut dalam konferensi pers-nya, Yellen menekankan poin yang menyebutkan pertumbuhan di beberapa negara seperti China, Kanada, Mexico, dan Eropa masih mengecewakan.

2. The Fed Tidak Membahas Tingkat Risiko Negatif

The Fed mengeliminasi penilaian mengenai tingkat risiko dalam pernyataan kebijakan moneter pada Januari lalu dan kembali tak menyinggungnya dalam kebijakan moneter kali ini. Para pelaku pasar dan ekonom menduga, mungkin jika The Fed membahasnya, maka bisa jadi sentimen akan tersirat hawkish. Yellen memperjelasnya perkiraan pasar tersebut dengan mengatakan bahwa sejumlah anggota rapat FOMC memberikan pandangan netral dan melihat risiko sedang miring ke arah penurunan.

3. Menurunkan Ekspektasi Risiko Keseimbangan Global

Begitupun dengan outlook pertumbuhan AS. Tingkat pertumbuhan AS kemungkinan juga akan diturunkan sehubungan dengan pertumbuhan global, namun akan diimbangi dengan harga pasar dalam kondisi peluang kenaikan tingkat suku bunga yang lebih sedikit.

4. Dua Kenaikan Suku Bunga Dalam Dot Plot

Median dot plot The Fed turun menjadi dua kali kenaikan suku bunga tahun ini, dari sebelumnya yang menyebutkan akan ada empat kali kenaikan. Yellen terus menekankan bahwa setiap rapat adalah rapat yang dilaksanakan secara langsung tetapi ia sama sekali tak mengindikasikan bahwa bulan Juni menjadi bulan dengan probabilitas kenaikan tingkat suku bunga tertinggi seperti yang selama ini banyak diramalkan oleh pasar.

5. Perkiraan Inflasi AS Rendah

The Fed memotong perkiraan inflasi untuk tahun 2016 ini menjadi 1.2 persen dari 1.6 persen. Selain itu, target pencapaian inflasi 2 persen diperpanjang menjadi sampai tahun 2018. Pandangan mengenai inflasi umumnya berhubungan erat dengan kenaikan suku bunga, danThe Fed tampaknya tak terlalu mengkhawatirkan kenaikan inflasi yang tipis saja belakangan ini. Yellen mengatakan bahwa ia yakin kondisi tersebut hanya sementara dan tak ada yang perlu dikhawatirkan dalam hal inflasi upah.

261823
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.