Advertisement

iklan

Anggota Kongres AS meminta penggantian Ketua SEC, Gary Gensler, dengan alasan penyalahgunaan kekuasaan dan promosi agenda politik yang kontroversial, 1 hari, #Kripto Fundamental   |   Kondisi jenuh jual berpotensi memicu koreksi XAU/USD, 1 hari, #Emas Teknikal   |   USD/CHF bertahan di dekat puncak beberapa bulan, di atas level 0.9200 berkat penguatan USD, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut analisa UOB, pergerakan EUR/USD selanjutnya adalah di level 1.0430, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Emiten rumah sakit, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) menargetkan pendapatan usaha perseroan tumbuh 30% pada 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Kepala Eksekutif Meta Platforms (NASDAQ: META), Mark Zuckerberg, meluncurkan produk AI baru untuk konsumen pada hari Rabu, 1 hari, #Saham AS   |   Komisi Perdagangan Federal AS mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Amazon.com (NASDAQ: AMZN) dan meminta pengadilan untuk mempertimbangkan memaksa peritel online tersebut menjual asetnya, 1 hari, #Saham AS   |   Saham C3.ai (NYSE: AI) Inc. mengalami kenaikan signifikan sebesar 3.34% menjadi $24.42 pada hari Rabu, mengakhiri penurunan beruntun selama lima hari, 1 hari, #Saham AS
Selengkapnya

Akibat Perang Dagang, CPI China Turun Di Bawah Ekspektasi

Penulis

Hasil CPI dan PPI China yang sama-sama di bawah ekspektasi pada akhir tahun lalu, merefleksikan dampak negatif perang dagang terhadap ekonomi China.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Departemen Stastistik China pada hari Kamis (10/1) pagi ini merilis data Inflasi Konsumen bulan Desember 2018, yang tumbuh lebih lambat dibandingkan ekspektasi. Tidak hanya itu saja, departemen terkait juga merilis data PPI (Inflasi Produsen) yang menorehkan pertumbuhan terendah dalam dua tahun terakhir.

Indeks Harga Konsumen China hanya tumbuh 1.9 persen YoY selama bulan Desember, berada di bawah ekspektasi ekonom sebelumnya yang memprediksi CPI akan sedikit melambat di 2.1 persen YoY. Sebagai perbandingan, pertumbuhan CPI di periode sebelumnya mampu mencapai level sebesar 2.2 persen.

CPI China

Sementara itu, hasil rilis PPI (Inflasi Produsen) China YoY mengalami perlambatan cukup signifikan. Data tersebut hanya tumbuh 0.9 persen di bulan Desember, jauh berada di bawah ekspektasi ekonom untuk pertumbuhan 1.6 persen, dan anjlok jika dibandingkan pertumbuhan 2.7 persen pada rilis bulan sebelumnya.

 

Efek Perang Dagang

Sebagai catatan, perekonomian China menjadi sorotan pelaku pasar dalam beberapa bulan terakhir, karena muncul tanda-tanda perlambatan yang dipicu oleh perang dagang antara Washington-Beijing sejak tahun lalu. Pelemahan data CPI dan PPI China bulan lalu yang melambat, disinyalir sebagai dampak lanjutan atas semakin minimnya permintaan ekspor maupun impor dari AS, yang notabene merupakan mitra dagang terbesar China.

Hal ini tampaknya memicu kekhawatiran berbagai pihak, sehingga wajar jika baik AS maupun China mulai membuka jalan kesepakatan sejak akhir tahun lalu. Usai menyepakati gencatan senjata melalui pertemuan langsung Trump dan Xi Jinping, saat ini perwakilan AS dan China sedang bernegosiasi panjang untuk mencapai kesepakatan baru, sebelum batas waktu gencatan senjata berakhir pada bulan Maret mendatang.

Optimisme pasar terhadap pembicaraan AS-China tersebut mampu mendukung sentimen pasar ekuitas Asia. Kementerian Perdagangan China bahkan menyatakan bahwa pembicaraan dagang dengan AS telah membentuk dasar, dan membuka jalan baru dalam penyelesaian sengketa perdagangan antara kedua negara.

286946
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.