EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,382.71/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 30 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 31 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

Aksi Jual Dorong Rupiah Tembus 15,700

Penulis

Nilai tukar Rupiah sudah menjangkau 15,700. Pelemahan kali ini dipicu oleh aksi sell-off para investor di pasar finansial.

Seputarforex.com - Pelemahan nilai tukar Rupiah terus berlanjut hingga hari Kamis (19/Maret). Setelah menembus level psikologis 15,000, kurs Rupiah terhadap Dolar AS memperdalam penurunan ke kisaran yang signifikan. Mengutip Bloomberg, Rupiah dibuka pada harga 15,287, dan saat berita ini ditulis telah melemah 0.61% ke 15,315.

Sementara jika mengacu pada rilis harian kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), kurs Rupiah hari ini berada di 15,712.

rupiah hari ini

 

Aksi Jual Investor Jadi Pemicu Pelemahan

Kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona yang telah menjadi pandemi global, membuat pasar resah sehingga mendorong aksi sell-off di berbagai aset. Dilansir CNBC International, Margaret Yang Yan Selaku analis CMC Market mengatakan bahwa saat ini pasar sedang bimbang. Aksi jual para investor tak terelakkan karena mereka lebih memilih memegang uang tunai, terutama yang bersifat safe haven seperti Dolar AS.

Investor asing telah menarik setidaknya lebih dari 4 miliar Dolar AS dari obligasi pemerintah Indonesia tahun ini, sehingga membuat outflow negara kian membengkak. Mengkonfirmasi hal ini, I Made Budhi Purnama Artha dari Maybank Indonesia mengatakan:

“Selama likuiditas terbatas, dan permintaan Dolar relatif tinggi, maka pelemahan Rupiah akan terus berlanjut. Meningkatnya permintaan Dolar juga dipicu oleh aksi jual investor ekuitas dan aset-aset berpendapatan tetap. Pemangkasan suku bunga Fed akan membuat aset Indonesia relatif menarik lagi dan berpotensi menarik investor obligasi untuk masuk kembali ke pasar Indonesia. Ini dapat mengimbangi permintaan dari investor ekuitas yang 'keluar dari pasar' dan permintaan untuk Dolar yang cenderung meningkat pada bulan April-Juni di masa pembagian dividen."

 

COVID-19 Terus Bayangi Rupiah Hingga Beberapa Bulan Mendatang

Hingga hari ini, dampak penyebaran Corona masih menjadi perhatian publik. Menurut update data dari WHO, jumlah pengidap COVID-19 terbaru di seluruh dunia sudah mencapai 207,860 kasus dan menelan lebih dari 8,600 korban jiwa. Di Indonesia, pemerintah mengumumkan kasus positif Corona mencapai 227 orang, dengan 19 orang meninggal dunia per hari Rabu (18/Maret).

Hal ini tentu menambah beban Rupiah untuk bangkit kembali. Ekonom PT Bank Danamon Indonesia, Wisnu Wardana, mengatakan bahwa, "Skenario dasar kami untuk COVID-19 adalah berlangsung di Indonesia selama enam bulan dan memuncak pada bulan Mei. Tekanan untuk Rupiah mungkin meningkat terutama jika negara-negara lain berhasil menahan penyebaran virus sementara Indonesia masih berjuang."

292371
Penulis

Trading kripto sejak tahun 2015, sekarang telah menjadi seorang trader forex yang secara khusus menggunakan analisa teknikal untuk memproyeksikan pergerakan harga. Saat ini penulis bergabung dengan Seputarforex dan aktif menulis seputar konten-konten yang berkaitan dengan strategi trading, tips trading, money management, dan topik-topik terkait lainnya.