Advertisement

iklan

Anggota Kongres AS meminta penggantian Ketua SEC, Gary Gensler, dengan alasan penyalahgunaan kekuasaan dan promosi agenda politik yang kontroversial, 1 hari, #Kripto Fundamental   |   Kondisi jenuh jual berpotensi memicu koreksi XAU/USD, 1 hari, #Emas Teknikal   |   USD/CHF bertahan di dekat puncak beberapa bulan, di atas level 0.9200 berkat penguatan USD, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut analisa UOB, pergerakan EUR/USD selanjutnya adalah di level 1.0430, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Emiten rumah sakit, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) menargetkan pendapatan usaha perseroan tumbuh 30% pada 2023, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Kepala Eksekutif Meta Platforms (NASDAQ: META), Mark Zuckerberg, meluncurkan produk AI baru untuk konsumen pada hari Rabu, 2 hari, #Saham AS   |   Komisi Perdagangan Federal AS mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Amazon.com (NASDAQ: AMZN) dan meminta pengadilan untuk mempertimbangkan memaksa peritel online tersebut menjual asetnya, 2 hari, #Saham AS   |   Saham C3.ai (NYSE: AI) Inc. mengalami kenaikan signifikan sebesar 3.34% menjadi $24.42 pada hari Rabu, mengakhiri penurunan beruntun selama lima hari, 2 hari, #Saham AS
Selengkapnya

Aksi Mogok Di Norwegia Dukung Harga Minyak Menguat

Penulis

Prospek pengetatan pasokan minyak kembali mencuat setelah pekerja kilang lepas pantai Norwegia dikabarkan melancarkan aksi mogok.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Setelah sempat anjlok pada pekan lalu, harga minyak mentah dunia kembali menguat tiga sesi beruntun. Saat berita ini ditulis pada sesi Asia hari Selasa (05/Juli), minyak Brent bergerak pada kisaran $114.31 per barel atau menguat 0.47 persen, sementara minyak WTI menguat 0.4 persen di harga $111.00 per barel.

Outout Norwegia Turun Gegara Aksi Mogok, Harga Minyak Menguat

Harga minyak semakin kokoh setelah mencuat kabar pekerja lepas pantai Norwegia melakukan pemogokan kerja. Hal ini membuat output minyak Norwegia menyusut sebanyak 89,000 barel per hari (bph).

Menurut kabar dari otoritas resmi Norwegia, produksi minyak kemungkinan akan kembali merosot sebanyak 130,000 bph pada hari Rabu besok. Jumlah ini setara dengan 6.5 persen dari output nasional Norwegia. "Minyak mentah menguat karena investor kembali melihat tanda-tanda pengetatan produksi," komentar analis ANZ dalam sebuah catatan.

Selain masalah pasokan, harga minyak juga didukung oleh prospek permintaan yang semakin ketat di tengah musim rate hike The Fed. Ekspektasi kenaikan suku bunga terlihat pula di negara maju lain seperti Uni Eropa, Australia, hingga Korea Selatan yang dilaporkan mengalami lonjakan inflasi ke level tertinggi 24 tahun.

 

Belum Keluar Dari Tekanan

Kendati mengalami kenaikan cukup signifikan dalam tiga sesi beruntun, harga minyak sejatinya belum sepenuhnya menghapus penurunan besar yang terjadi pada pertengahan pekan lalu. Saat itu, harga minyak Brent merosot drastis dari $120 per barel menjadi $108 per barel dalam dua hari. Kemerosotan tajam ini tidak terlepas dari kekhawatiran perlambatan ekonomi global yang dipicu oleh inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga bank-bank sentral.

"Kami melihat harga minyak sejauh ini masih berjuang untuk keluar dari bayang-bayang kekhawatiran resesi global saat inflasi masih berada di dekat rekor tertinggi," kata Stephen Innes, analis komoditas dari SPI Asset Management.

Download Seputarforex App

297903
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.