EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 2 jam lalu, #Saham AS

Aktivitas Manufaktur Jepang Melambat, USD/JPY Turun

Penulis

Meski masih berekspansi, sektor manufaktur Jepang melambat dalam laju terlemah lima bulan terakhir karena penurunan sub indeks poduksi dan pesanan baru.

Seputarforex - Pada hari Senin, Biro Statistik Jepang merilis data PMI Manufaktur hasil survei Jibun Bank untuk periode Juli 2021. Indeks manufaktur tersebut mengungkapkan penurunan ekspansi dari 52.4 menjadi 52.2, level terendah sejak lima bulan terakhir. Hal ini mencerminkan sektor pabrikan Jepang yang menghadapi hambatan saat pemerintah menerapkan pembatasan untuk menekan peyebaran COVID-19.

Ekspansi Aktivitas Manufaktur Jepang

Dalam rincian lebih lanjut, perlambatan ekspansi data PMI Manufaktur sebagian besar dipengaruhi oleh beberapa sub-indeks seperti produksi dan pesanan baru yang merosot ke level terendah enam bulan. "Meningkatnya kasus COVID-19 dan terhambatnya rantai pasokan bahan baku menjadi faktor utama yang menyebabkan ekspansi pabrik melambat," kata Usamah Bhatti, ekonom IHS Markit dalam sebuah catatan.

Bhatti juga menegaskan bahwa aktivitas sektor swasta secara keseluruhan menurun di bulan Juli dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini tentu saja akan berdampak terhadap perekonomian Jepang di kuartal III yang sedang berjuang pulih dari dampak pandemi.

"Gangguan jangka pendek terhadap aktivitas manufaktur kemungkinan akan terus berlanjut sampai gelombang baru COVID-19 berlalu dan pembatasan sosial yang diberlakukan pemerintah dicabut… Tingkat pekerjaan sektor swasta terus berkembang namun tingkat penciptaan lapangan kerja menurun. Pada saat yang sama, biaya input di sektor swasta naik dalam laju tercepat sejak September 2008," demikian ujar Bhatti.

Dalam rilis terpisah, data PMI Jasa tercatat mengalami penurunan yang semakin dalam. Tidak tanggung-tanggung, indeks sektor jasa Jepang turun dari 47.2 menjadi 46.4. Penurunan ini menandakan bahwa sebagian besar masyarakat Jepang masih menunda aktivitas yang berhubungan dengan layanan transportasi, kafe, hingga pendidikan.

 

USD/JPY Justru Melemah

Memburuknya data PMI Manifaktur Jepang pagi ini tidak lantas menekan pergerakan Yen melawan Dolar AS. Malahan, USD/JPY berada di kisaran 110.37 atau melemah 0.13 persen dari harga Open harian. Penguatan Yen lebih disebabkan oleh keunggulannya sebagai safe haven di tengah berbagai kabar negatif terkait kasus Corona di kawasan Asia.

Ekspansi Aktivitas Manufaktur Jepang

Disamping itu, investor juga tengah menanti pengumuman kebijakan The Fed pada hari Kamis mendatang. Pelaku pasar menantikan respon para pembuat kebijakan The Fed terhadap risiko Corona varian Delta, juga rencana tapering dini yang selama ini telah diwacanakan.

Download Seputarforex App

296097
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.