EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 2 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 6 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 6 jam lalu, #Saham AS

Analis: Harga Minyak Rebound Akhir Tahun 2016

Penulis

Minyak mentah bertahan di level rendahnya menjelang pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pekan ini. Analis memperkirakan rebound harga minyak baru akan terjadi akhir tahun depan.

Minyak mentah bertahan di level rendahnya menjelang pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pekan ini. Analis memperkirakan rebound harga minyak baru akan terjadi akhir tahun depan.

Gasoline

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di bursa NYMEX tertahan pada USD 41.86 per barel, hanya meningkat 21 sen di sesi perdagangan Asia hari ini (1/12). Posisi tersebut masih lebih rendah 10 persen dibanding dengan awal November lalu. Sementara di bursa internasional, kontrak berjangka minyak Brent menguat 5 sen menjadi 44.66 Dolar AS per barel.

"Pasar energi pekan ini akan lebih berfokus pada Konfrensi OPEC ke-168 hari Jumat (4 Desember) nanti dan laporan cadangan minyak AS. Kini para pelaku pasar mengharapkan terjadi pengurangan stok minyak hingga tahun ini berakhir. Jika tidak, WTI bisa saja terpuruk di bawah USD 40 per barel dalam beberapa pekan kedepan," kata ANZ Bank dalam catatan kepada para tradernya, dikutip dari CNBC.

Kebijakan OPEC cenderung lebih dipengaruhi oleh produsen minyak terbesar mereka yaitu Saudi Arabia, mengenai apakah masih akan tetap bertahan dengan tingkat produksinya saat ini dalam menghadapi rendahnya harga minyak. OPEC telah menunjukkan tekad yang kuat dari keputusannya tahun lalu, untuk memompa minyak besar-besaran dalam rangka melindungi pangsa pasar terhadap produsen lain seperti Rusia dan khususnya pengeboran shale Amerika Serikat.

Perkiraan Morgan Stanley Mengenai Pasar Minyak Tahun Depan

Total produksi minyak shale di AS masih tinggi meski terjadi pengurangan jumlah sumur minyak yang beroperasi, semakin menambah kelebihan pasokan 0.7 sampai 2.5 juta barel per hari melampaui permintaan. Morgan Stanley berpendapat kelebihan pasokan minyak akan bertahan hingga pertengahan tahun 2016. "Oversupply di pasar minyak bisa menghilang akhir tahun depan. Hal ini dipengaruhi oleh rebound harga minyak di kuartal keempat, yang menurut prediksi kami akan terus berlanjut hingga 2017," kata Morgan Stanley.

Bank tersebut juga menambahkan bahwa kenaikan suku bunga AS yang kemungkinan terjadi pada tahun ini akan menunda rebound harga minyak. "Menurut kami, Dolar AS akan terus menguat setelah meningkatnya tingkat bunga acuan bulan Desember, yang akan menunda rebound harga minyak hingga kuartal akhir 2016," tambah Morgan Stanley.

255247
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.