EUR/USD 1.081   |   USD/JPY 151.210   |   GBP/USD 1.264   |   AUD/USD 0.651   |   Gold 2,218.46/oz   |   Silver 24.97/oz   |   Wall Street 39,806.85   |   Nasdaq 16,396.37   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

Antisipasi Referendum Skotlandia, Sterling Hadapi Jalan Buntu

Penulis

Terkait dengan polemik kemerdekaan Skotlandia yang akan diputuskan Kamis, 18 September nanti, GBP/USD merosot -0.12% pada sesi trading Senin (15/9) ini dan diperdagangkan pada 1.6238. Baik merdeka atau tidak, hasil referendum Skotlandia diperkirakan akan berimbas buruk pada GBP.

Terkait dengan polemik kemerdekaan Skotlandia yang akan diputuskan Kamis, 18 September nanti, GBP/USD merosot -0.12% pada sesi trading Senin (15/9) ini dan diperdagangkan pada 1.6238. Awal minggu lalu, pair mata uang ini anjlok di level terendah 10 bulan setelah jajak pendapat menunjukkan keunggulan para pendukung kemerdekaan.

Efek kemerdekaan Skotlandia terhadap GBP
Poundsterlinglive memperkirakan Sterling memerlukan harga penutupan harian pada 1.6305 di atas volume rata-rata saat ini untuk mengatasi kondisi GBP yang masih tertekan. Terkait masalah ini, rapat para pejabat pemerintah di Westminster didominasi oleh dorongan untuk menolak kemerdekaan Skotlandia. Jajak pendapat yang digelar selalu menunjukkan perbedaan hasil yang ketat, sehingga kemungkinan terlaksananya pemisahan Skotlandia hampir sama besarnya dengan kemungkinan yang sebaliknya.

Tidak Ada Harapan Untuk GBP

Namun, tekanan untuk GBP diperkirakan tidak akan mengendur meski Skotlandia gagal memisahkan diri dari Inggris. Pemulihan yang terjadi jika Skotlandia tetap menjadi bagian Inggris diprediksi hanya akan berlangsung dalam jangka waktu yang pendek. Saat ini, analis masih belum bisa memperkirakan efek pasti yang akan ditimbulkan oleh masalah ini terhadap perekonomian Eropa. Kejadian ini juga akan membuat investor was-was akan masalah politik yang dapat berkembang jika Skotlandia gagal mendapatkan kemerdakaannya.

Di sisi lain, Poundsterling juga akan mengalami nasib yang lebih menyedihkan jika Skotlandia berhasil memisahkan diri dari Inggris. Kondisi perekonomian akan semakin labil sampai dampak dari kemerdekaan ini bisa ditanggulangi.

Tantangan Untuk Carney

Sementara itu, harapan yang tinggi terhadap Carney untuk mempertahankan integritas BOE didasarkan pada pengalamannya yang pernah memimpin Bank Sentral Kanada dalam situasi yang sama. Carney dijadwalkan akan mengadakan pertemuan di Australia dalam minggu ini untuk menyusun stabilitas finansial sebagai antisipasinya terhadap kemerdekaan Skotlandia.

Jika hasil referendum Skotlandia berpihak pada pendukung kemerdekaan, BOE dipastikan akan dihadapkan pada masalah stabilitas finansial selama 18 bulan masa transisi. Bank Sentral tersebut akan tetap menjadi pemberi pinjaman untuk menyokong kelangsungan industri finansial Skotlandia. Dengan asetnya yang bernilai lebih dari 1 triliun Pound, industri tersebut disinyalir bernilai 10 kali lipat lebih banyak dari GDP Skotlandia.

199996
Penulis

Alumni Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya yang sekarang menjadi pengisi konten artikel di seputarforex.com. Aktif menulis tentang informasi umum mengenai forex, juga terinspirasi untuk mengulas profil dan kisah sukses trader wanita.