EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,327.43/oz   |   Silver 27.33/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,165.89   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 4 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 4 jam lalu, #Saham Indonesia

AS Akan Melarang Penggunaan Produk Huawei, Dolar Jatuh

Penulis

Kabar rencana pelarangan penggunaan produk Huawei dan ZTE di AS membuat pasar khawatir akan meningkatnya tensi perang dagang AS-China.

Seputarforex.com - Yen dan Franc Swiss menguat terhadap Dolar AS di Jumat terakhir (28/Desember) tahun 2018 ini, karena para investor mencari aset safe haven di tengah perkembangan tensi perdagangan AS-China. Selain itu, dalam beberapa waktu terakhir, data ekonomi kedua negara tersebut juga dilaporkan lebih rendah daripada ekspektasi. Fenomena tersebut membuat kekhawatiran akan melambatnya pertumbuhan global, kian meningkat.

 

AS Akan Mempersulit Penggunaan Produk Huawei Dan ZTE

Menurut laporan Reuters pagi tadi, pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan sebuah perintah eksekutif di tahun baru, yakni deklarasi kondisi darurat nasional, yang akan menghalangi perusahaan-perusahaan AS untuk menggunakan produk buatan Huawei dan ZTE yang merupakan perusahaan tekonologi China.

"Dengan berakhirnya moratorium bea impor dalam 90 hari nanti, pengumuman itu bakal menjadi masalah baru yang akan menjadi batu sandungan dalam jalan menuju resolusi perdagangan," kata Stephen Innes, analis OANDA Singapura.

Per tanggal 1 Desember lalu, China dan Amerika Serikat telah menyepakati gencatan perang bea impor selama 90 hari ke depan. Selama tenggang waktu tersebut, kedua negara akan terus melakukan negosiasi hingga mendapatkan solusi permanen. Tensi perdagangan AS-China merupakan salah satu faktor pembawa risiko terbesar di pasar tahun ini.

Meski demikian, pasar skeptis AS-China akan menemukan titik tengah dari perbedaan mereka. Polemik kekayaan intelektual dan masalah lain, sangat sulit dipecahkan mengingat alotnya diplomasi kedua ekonomi terbesar dunia tersebut.

 

Dolar AS Melemah, Safe Haven Yen Dan Franc Menguat

Dengan isu tersebut sebagai latar belakang, Dolar AS melemah memasuki sesi Eropa sore ini. Indeks Dolar (DXY) turun 0.15 persen ke 96.34. Sedangkan USD/JPY turun 0.48 persen ke 110.449. USD/CHF turun 0.12 persen ke 0.9863, setelh turun 0.80 persen di sesi perdagangan sebelumnya.

usdchf

286807
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.