EUR/USD 1.082   |   USD/JPY 151.420   |   GBP/USD 1.263   |   AUD/USD 0.653   |   Gold 2,188.79/oz   |   Silver 24.68/oz   |   Wall Street 39,760.08   |   Nasdaq 16,399.52   |   IDX 7,264.78   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

AUD/USD Jeblok Akibat RBA Pangkas Bunga Dan Beri Sinyal Dovish

Penulis

Walaupun pemangkasan suku bunga RBA telah diperkirakan oleh trader, tetapi pernyataan Gubernur Philip Lowe memicu aksi jual dadakan.

Bank sentral Australia (RBA) memangkas suku bunga dari 1 persen ke rekor terendah historis pada level 0.75 persen dalam rapat kebijakan hari ini (1/Oktober). Pasangan mata uang AUD/USD sempat menanjak setelah rilis pengumuman suku bunga RBA yang sesuai dengan ekspektasi pasar tersebut. Namun, pidato Gubernur RBA Philip Lowe mengakibatkan posisinya langsung terjungkal lagi ke kisaran 0.6700-an, karena mengisyaratkan rencana pemangkasan tambahan.

AUDUSD DailyGrafik AUD/USD Daily via Tradingview.com

Pengumuman RBA kali ini merupakan pemangkasan suku bunga ketiga kalinya dalam lima bulan terakhir, ditujukan untuk mengatasi masalah peningkatan pengangguran dan lesunya inflasi yang menghambat perekonomian Australia. Langkah tersebut sebenarnya tak mengejutkan, karena pelaku pasar telah memperhitungkan probabilitas pemangkasan suku bunga hingga 80% sejak sebelum pengumuman disampaikan. Namun, trader dan investor cukup dikejutkan oleh indikasi pemangkasan suku bunga tambahan yang diekspresikan dalam pidato Lowe.

"Dewan (RBA) akan terus memantau perkembangan, termasuk di pasar tenaga kerja, dan siap untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut jika dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, full-employment, dan pencapaian target inflasi dari waktu ke waktu," kata Lowe.

Awal tahun ini, RBA mendeklarasikan keinginannya untuk mendorong tingkat pengangguran turun mencapai kisaran estimasi full-employment pada level 4.5 persen. Namun, laporan tingkat pengangguran terakhir justru menunjukkan kenaikan dari 5.2 persen menjadi 5.3 persen pada bulan Agustus 2019. RBA juga telah lama kesal menghadapi laju inflasi yang terus menerus gagal mencapai kisaran 2-3 persen.

"Dewan (RBA) mengambil keputusan untuk mengurangi suku bunga lebih lanjut hari ini guna mendukung ketenagakerjaan dan pertumbuhan pendapatan dan untuk menyediakan keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi akan konsisten dengan target jangka menengah," lanjut Lowe, "Dewan juga memperhitungkan faktor-faktor yang mengakibatkan tren penurunan suku bunga secara global dan efek tren tersebut terhadap perekonomian Australia dan laporan inflasi."

290348
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.