EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 10 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 10 jam lalu, #Saham AS

AUD/USD Masih Kokoh Pasca Rilis Data Harga Perumahan Dan Notulen RBA

Penulis

Harga rumah Australia selama kuartal IV-2018 turun lebih rendah dari ekspektasi, sementara notulen RBA tak menunjukkan perubahan signifikan.

Pada hari Selasa (19/3), Biro Statistik Australia merilis data harga perumahan yang tercatat kembali menurun lebih buruk dari ekspektasi sebelumnya. Harga rumah turun -2.4 persen dalam basis kuartalan pada kuartal IV-2018, lebih buruk dari forecast penurunan -2.0 persen, dan lebih rendah dari level periode sebelumnya yang -1.5 persen.

Harga Rumah Australia Turun Semakin

Jika mengacu pada basis tahunan, harga rumah Australia selama kuartal IV tercatat turun sebesar -5.1 persen YoY, lebih buruk dari ekspektasi ekonom sebelumnya yang memprediksi pelemahan -5.0 persen. Angka tersebut juga jauh lebih rendah dari data periode sebelumnya yang mencapai -1.9 persen YoY. Tampaknya, pasar properti Australia semakin menunjukkan trend penurunan di tengah perlambatan ekonomi dan penurunan kepercayaan konsumen.

 

Notulen RBA Tak Isyaratkan Perubahan Kebijakan

Dalam laporan terpisah, notulen RBA bulan Maret menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan cenderung ingin tetap mempertahankan suku bunga, meski terjadi penurunan semakin dalam pada harga perumahan. Langkah itu diambil lantaran Bank Sentral Australia masih ingin memantau dampak kokohnya pasar tenaga kerja di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Meski notulen Bank Sentral Australia tersebut mengungkapkan kekhawatiran terhadap memburuknya harga perumahan dan konsumsi domestik, RBA juga mengatakan bahwa pasar tenaga kerja sangat penting untuk mendukung prospek ekonomi.

"Anggota sepakat bahwa tidak ada alasan untuk melakukan penyesuaian kebijakan moneter jangka pendek. Sebaliknya, mereka (RBA) menilai lebih tepat untuk mempertahankan tingkat suku bunga..." demikian bunyi pernyataan dalam notulen RBA bulan Maret.

Laporan ini juga menyoroti tingkat inflasi yang dinilai cenderung lunak, meski sudah mencatatkan sedikit kenaikan moderat dalam beberapa waktu terakhir. Secara umum, tidak ada perubahan berarti pada risalah dari pertemuan RBA bulan Maret ini.

 

AUD/USD Masih Cenderung Menguat

Meski rilis data fundamental dari pasar properti belum lepas dari trend buruk, Dolar Australia tetap kokoh versus USD. Pasangan mata uang AUD/USD saat ini diperdagangkan pada kisaran 0.71046, berada di jalur penguatan tiga hari berturut-turut. Penguatan Dolar Australia tidak terlepas dari sentimen investor yang meyakini jika Statement FOMC pekan ini akan bernada dovish.

Harga Rumah Australia Turun Semakin

287812
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.