EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.790   |   GBP/USD 1.235   |   AUD/USD 0.646   |   Gold 2,305.51/oz   |   Silver 26.94/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,120.97   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

AUD/USD Terus Menguat Meski Rilis Data Terbaru Mengecewakan

Penulis

Aussie masih meneruskan tren penguatan terhadap Dolar AS meskipun menurunnya consumer sentiment dan data kredit perumahan. AUD/USD naik 0.51 persen menuju 0.7054, terus menguat sejak Selasa pagi (08/09).

Aussie masih meneruskan tren penguatan terhadap Dolar AS meskipun menurunnya consumer sentiment dan data kredit perumahan. AUD/USD naik 0.51 persen menuju 0.7054, terus menguat sejak Selasa pagi (08/09).

Dolar Australia Terus Menguat

Indeks kepercayaan konsumen Australia versi Westpac turun 5.6 persen menjadi 93.9, merosot dari peningkatan sebesar 7.8 persen ke 99.5 di bulan sebelumnya. Namun hanya ada sedikit reaksi dari rilis data yang tak mencapai prediksi tersebut, terpengaruh gejolak di pasar modal dan harga komoditas. Bill Evans, kepala ekonom Westpac menyalahkan "membanjirnya berita yang meresahkan di sekitar pergerakan yang tidak menentu di pasar modal Australia maupun luar negeri, data ekonomi yang buruk di China, laporan tingkat pertumbuhan Australia yang mengecewakan, dan melemahnya Dolar Australia" sebagai penyebab penurunan tersebut.

"Pada rapat Bank Sentral 6 Oktober mendatang, kami berharap anggota dewan (gubernur RBA) akan mempertahankan kebijakan tingkat suku bunga tetap untuk sepanjang sisa tahun ini dan 2016. Poin penting pada setiap keputusan untuk menurunkan suku bunga, seperti yang diprediksi oleh para pelaku pasar, adalah mengenai apakah perkiraan bank saat ini terkait tingkat pengangguran dapat stabil di sekitar level sekarang terbukti berkesinambungan," kata Evans dilansir dari Investing.

Deputi Gubernur Bank Sentral Australia (RBA) Philip Lowe dijadwalkan akan memberikan pidatonya saat event Komite Pembangunan Ekonomi Australia (CEDA) di Melbourne. Menurut website CEDA, Lowe akan memberikan pandangannya terhadap kondisi ekonomi dan prospek perekonmian Australia ke depan.

Sementara itu, jumlah kredit perumahan baru di Australia m-o-m naik 0.3 persen, masih di bawah prediksi 0.8 persen dan jauh merosot dari kenaikan 4.4 persen bulan sebelumnya. Pasar properti Australia selama beberapa waktu terakhir telah bergerak moderat sementara tingkat pengangguran cenderung menanjak.

Penguatan Aussie sekarang lebih didorong oleh Dolar AS yang melemah terhadap mata uang mayor lainnya pada perdagangan semalam tadi, di tengah ketidakpastian mengenai jadi atau tidaknya kenaikan suku bunga AS oleh the Fed pada pertemuannya bulan ini. Sentimen terhadap greenback masih rapuh setelah laporan ketenagakerjaan Jumat lalu gagal untuk memperjelas penentuan waktu kapan keputusan the Fed tersebut akan dilakukan.

245731
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.