EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 17 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 17 jam lalu, #Saham AS

Peringatan Badai Teluk Meksiko Dongkrak Harga Minyak Mentah

Penulis

Harga minyak mentah menguat di awal pekan karena diberhentikannya operasional pengeboran minyak di teluk Meksiko akibat peringatan badai tropis.

Seputarforex - Harga minyak mentah menguat pada perdagangan awal pekan ini (21/September), didukung oleh kemungkinan badai tropis yang akan menerjang kawasan Teluk Meksiko. Pada saat berita ini diturunkan, harga minyak Brent diperdagangkan di kisaran $43.50 per barel, menguat 0.46 persen dari harga Open harian. Sementara itu, minyak WTI (West Texas Intermediate) bergerak di kisaran $41.15 per barrel atau menguat 0.55 persen secara harian.

Badai Teluk Meksiko Dongkrak Harga

Operasional perusahaan migas di Teluk Meksiko terpaksa diberhentikan sejak akhir pekan lalu. Produsen minyak seperti Royal Dutch Shell sejak hari Sabtu telah mengevakuasi para pekerja dari anjungan, menyusul laporan National Hurricane Center akan potensi badai tropis yang menerjang Teluk Meksiko hingga pesisir Texas dan Louisiana pada Senin malam.

 

Masih Dibebani Lemahnya Permintaan

Meski menguat pagi ini, pergerakan harga minyak mentah global sejatinya masih dipengaruhi oleh kelebihan pasokan di tengah lesunya permintaan akibat pandemi COVID-19. Permintaan energi dari konsumen besar seperti China memang tumbuh, tapi kemerosotan permintaan minyak dari India turut membebani prospek kenaikan harga minyak.

"Pasar tidak mampu menyerap semua pasokan minyak mentah yang ada saat iniā€¦ Peningkatan kasus virus Corona sejauh ini belum mereda sehingga masih membebani permintaan dari Asia dan Eropa," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

Kabar yang berpotensi membebani harga minyak juga datang dari Libya. Jumat lalu, komandan Libya timur Khalifa Haftar mengatakan pasukannya akan mencabut blokade ekspor minyak. Aksi ini sudah terjadi selama delapan bulan terakhir dan berakibat pada pengurangan pasokan minyak dari Libya. Jika blokade dicabut, maka pasokan minyak Libya akan membanjiri pasar global sehingga menjadi kabar buruk bagi prospek harga minyak.

Download Seputarforex App

294258
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.