Advertisement

iklan

Ethereum futures (ETFs) menerima sambutan yang tidak begitu antusias pada hari pertama perdagangan, 8 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   USD/CHF naik di atas level 0.9200 setelah data CPI Swiss dirilis, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD mengikuti tren penurunan menuju level 0.5900, dan sekarang perhatian tertuju pada keputusan kebijakan RBNZ, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut ECB's Lane: kami tidak akan mencapai target inflasi 2% dengan cepat seperti yang kami harapkan untuk mencapai 4%, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan mendapatkan Rp2.3 triliun dari International Finance Corporation (IFC) dan Franke & Company, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) melaporkan produksi migas melampaui target pada semester I/2023, mencapai 162 juta barel ekuivalen minyak per hari (mboepd), 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Delta Air Lines (NYSE:DAL) mengatakan pihaknya telah diberitahu oleh salah satu penyedia layanannya bahwa "sejumlah kecil" mesin yang telah dirombak tidak memenuhi persyaratan dokumentasi, 16 jam lalu, #Saham AS   |   Boeing (NYSE:BA) berencana untuk mendorong produksi jet 737 yang paling laris setidaknya 57 per bulan pada Juli 2025, yang mencerminkan peningkatan pesanan dan pemulihan perusahaan setelah krisis 737 MAX, 16 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

Bank Sentral Swiss: Kami Bukan Manipulator Mata Uang

Penulis

Presiden Swiss National Bank (SNB), Thomas Jordan, mengatakan bisa membuktikan bahwa pihaknya tidak memanipulasi nilai tukar Franc Swiss terhadap USD.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Swiss sudah sering masuk dalam daftar negara terduga "manipulator mata uang" yang dibuat oleh Amerika Serikat. Nama Swiss muncul lagi dalam daftar hasil monitoring terbaru yang dirilis Kementerian Keuangan AS beberapa hari lalu. Hari ini (17/Desember), Presiden Swiss National Bank (SNB), Thomas Jordan, langsung menyampaikan bantahan.

Thomas Jordan SNB

Pada hari Rabu, Kementerian Keuangan AS kembali memasukkan Swiss dalam daftar negara yang dicurigai sengaja mendevaluasi nilai tukar mata uang mereka terhadap dolar AS. Menurut Kemenkeu AS, intervensi mata uang Swiss mencapai 14 persen dari total GDP mereka. Tapi Thomas Jordan mengatakan kepada CNBC bahwa baik SNB maupun Swiss tidak pernah sengaja memanipulasi nilai tukar Franc Swiss.

"Kebijakan moneter kami adalah penting, adalah sah, dan kami memiliki tingkat inflasi sangat rendah -bahkan negatif untuk saat ini- sehingga kami harus memerangi deflasi ini, dan Franc Swiss sangat kuat, sehingga nilainya terapresiasi pesat secara nominal dalam 12 tahun terakhir, baik terhadap euro maupun terhadap dolar AS," ungkap Jordan.

Jordan mengatakan lebih lanjut bahwa ia akan membangun "dialog yang konstruktif dan intensif" dengan tim Keuangan baru AS yang kemungkinan bakal dipimpin oleh mantan Ketua The Fed Janet Yellen. Sebagai Menteri Keuangan AS baru yang dipilih oleh pemenang pemilu Joe Biden, Yellen bisa jadi merevisi daftar negara terduga "manipulator mata uang" dalam rilisan berikutnya pada bulan April.

Jordan menegaskan, "Kami akan berupaya menjelaskan situasi spesifik Swiss terkait kriteria (manipulator mata uang) ini, dan kami akan menjelaskan lagi mengapa kriteria-kriteria ini tidak benar-benar mencapai simpulan yang benar terkait Swiss, dan kami bisa membuktikan bahwa kami bukan manipulator mata uang."

Beberapa jam sebelum wawancara dengan CNBC, SNB mengumumkan hasil rapat kebijakan terkini untuk mempertahankan suku bunga tetap pada rekor terendah -0.75%. Bank sentral menilai gelombang kedua COVID-19 kemungkinan mengakibatkan pertumbuhan yang lebih lemah pada kuartal IV/2020 dan kuartal I/2021.

Download Seputarforex App

294829
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.