EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,177.65   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 20 menit lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 22 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 23 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 23 menit lalu, #Saham Indonesia

Batal Naikkan Suku Bunga, FOMC Juni Diisi Reduksi Outlook Pertumbuhan

Penulis

Sesuai ekspektasi, para anggota rapat Federal Reserve AS (FOMC) yang dipimpin oleh Janet Yellen, sepakat memutuskan untuk tidak menaikkan tingkat suku bunganya lagi pada hari Kamis (16/Juni) dini hari tadi. Kenaikan suku bunga The Fed tahun ini diperkirakan hanya akan sekali saja.

Sesuai ekspektasi, para anggota rapat Federal Reserve AS (FOMC) yang dipimpin oleh Janet Yellen, sepakat memutuskan untuk tidak menaikkan tingkat suku bunganya lagi pada hari Kamis (16/Juni) dini hari tadi di akhir rapat yang telah digelar dua hari. Kebijakan ini diambil oleh bank sentral AS tersebut setelah laporan ketenagakerjaan yang buruk pada bulan Mei.

janet_yellen


Outlook Pertumbuhan AS Dipangkas

The Fed pun memotong perkiraan pertumbuhan ekonomi AS pada tahun 2016 menjadi 2 persen, turun dari sebelumnya yang diperkirakan akan tumbuh 2.2 persen. Reduksi outlook ini, kata Yellen, diakibatkan oleh kondisi yang tidak menguntungkan dalam perekonomian.

Pengurangan ekspektasi pertumbuhan AS tersebut merupakan kali kedua di tahun ini, pada bulan Desember 2015, proyeksinya mencapai 2.4 persen. Untuk tahun 2017 pun, The Fed juga memotong sedikit proyeksi pertumbuhan ekonominya.

The Fed memperkirakan bahwa dalam kondisi perekonomian saat ini, kenaikan tingkat suku bunga yang paling mungkin dilakukan adalah kenaikan suku bunga secara bertahap. Suku bunga The Fed saat ini berada pada rentang 0.25 - 0.5 persen.


Referendum Inggris Masuk Bahan Diskusi

Di samping itu, referendum Inggris tanggal 23 Juni yang akan menentukan keanggotaan Inggris di Uni Eropa (Brexit) juga dibahas dalam penentuan kebijakan The Fed hari ini sebagai salah satu faktor ketidakpastian.

"Ini ada sebuah kebijakan yang mungkin memberikan konsekuensi untuk kondisi ekonomi dan finansial dalam pasar finansial global," kata Janet Yellen dalam konferensi pers pasca rapat. "Jika memang demikian, pada gilirannya prospek ekonomi AS pun akan mendapat konsekuensi pula, (oleh karena itu) prospek outlook kebijakan ekonomi AS harus disesuaikan."


Masih Yakin Pada Ketenagakerjaan Dan Inflasi

Kendati demikian, The Fed masih menunjukkan kepercayaan diri terhadap sektor tenaga kerja, dengan mengatakan bahwa pasar tenaga kerja akan menguat. Kemelorotan dari sektor ekspor akan berkurang pula diiringi dengan peningkatan daalm sektor perumahan. Sedangkan, investasi bisnis tetap diperkirakan masih kalem.

Begitupula dalam hal inflasi, bank sentral AS menaikkan estimasi inflasi untuk tahun ini menjadi 1.4 persen, yang pada bulan Maret lalu dipotong menjadi 1.2 persen. Inflasi masih sangat rendah dalam beberapa tahun terakhir ini, dan rendahnya laju inflasi merupakan alasan kunci bagi The Fed untuk tidak menaikkan suku bunganya.


Bukan Dua Kali, Tapi Sekali Saja

FOMC akan digelar lagi pada bulan Juli, namun ekspektasi kenaikan suku bunga pada bulan itu makin rendah. Bahkan sebaliknya, jumlah pejabat yang memperkirakan bahwa mereka hanya memiliki kesempatan untuk menaikkan suku bunganya sekali saja tahun ini, bertambah banyak.

266719
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.