EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,146.55   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 1 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 2 jam lalu, #Saham AS

BNLI: Terbitkan 10.46 Miliar Lembar Saham Baru

Penulis

PT Bank Permata Tbk (BNLI) segera melakukan right issue atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) setelah resmi mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), OJK mengumumkan bahwa langkah penambahan modal lewat penawaran umum terbatas VII (right issue) telah dinyatakan efektif.

PT Bank Permata Tbk (BNLI) segera melakukan right issue atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) setelah resmi mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), OJK mengumumkan bahwa langkah penambahan modal lewat penawaran umum terbatas VII (right issue) telah dinyatakan efektif pada tanggal 19 Mei 2016 lalu.

 

Bank Permata

 

Pada langkah penambahan modal ini, BNLI akan menerbitkan sebanyak 10.46 miliar lembar saham baru kelas B dengan harga sebesar Rp 526 per lembar saham. Periode pelaksanaan perdagangan akan dilakukan mulai tanggal 2 Juni sampai 8 Juni 2016 nanti.

Lewat adanya right issue ini, Bank Permata akan mendapatkan tambahan dana sampai dengan Rp 5.5 triliun. Aksi tersebut dilakukan untuk mendukung proses penguatan struktur permodalan serta menyokong bisnis Bank Permata. Adapun pelemahan kondisi perekonomian menyebabkan perusahaan ini mengalami tekanan dalam portofolio kredit. Direktur Utama Bank Permata, Roy Arfandy menyatakan bahwa perusahaan sedang menghadapi tahun penuh tantangan dan aksi korporasi tersebut diharapkan bisa menaikkan kualitas aset perseroan.

Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan) sudah dan masih akan terus melanjutkan tren peningkatan. Kondisi tersebut menyebabkan kenaikan beban pencadangan serta memberikan dampak buruk pada kinerja keuangan perseroan tahun ini.

PT Astra International Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank sebagai pemegang saham utama BNLI menyatakan dukungannya terhadap aksi korporasi Bank Permata dan melaksanakan komitmennya sebagai pembeli siaga untuk membeli sisa saham yang tidak dibeli oleh pemegang saham publik.

265109
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.