EUR/USD 1.078   |   USD/JPY 151.320   |   GBP/USD 1.263   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,233.48/oz   |   Silver 25.10/oz   |   Wall Street 39,807.37   |   Nasdaq 16,379.46   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 70,744.95   |   Ethereum 3,561.29   |   Litecoin 94.22   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 20 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 20 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 20 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 20 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 1 hari, #Saham Indonesia

BoE Belum Berniat Naikkan Suku Bunga, Pound Melemah

Penulis

Ekspektasi kenaikan suku bunga (rate) BoE seiring dengan pemulihan ekonomi Inggris dipatahkan oleh statement dovish dari BoE. Akibatnya, GBP/USD tergelincir.

Seputarforex - Bank of England (BoE) memperingatkan bahwa outlook pemulihan ekonomi Inggris masih belum jelas dan inflasi belum menunjukkan kemajuan signifikan. Oleh karena itu, BoE tidak mengubah suku bunga (rate) dan mempertahankan jumlah pembelian obligasi senilai 895 miliar Pound pada pernyataan kebijakan bulan ini.

"Komite tidak berniat untuk mengetatkan kebijakan moneter setidaknya sampai ada bukti yang jelas mengenai adanya kemajuan signifikan yang telah tercipta dalam eliminasi Spare Capacity dan target inflasi 2.0 persen," demikian bunyi pernyataan Bank sentral Inggris pada Kamis (18/Maret) malam. Spare Capacity merujuk pada kemampuan ekonomi untuk menambah lebih banyak lapangan kerja tanpa berisiko menaikkan inflasi.

BoE mencatat bahwa anggaran untuk bulan Maret akan menghasilkan pengetatan fiskal jangka menengah yang akan memperlambat pemulihan sejak April 2022 dan seterusnya. Hal inilah yang mendorong kewaspadaan terkait prospek ekonomi. BoE juga mengatakan hanya melihat sedikit peluang untuk inflasi Inggris naik di atas target pada akhir tahun ini. Itupun hanya karena rebound harga energi.

Dengan penurunan ketenagakerjaan selama pandemi, bank sentral mengekspektasikan bahwa ekonomi Inggris akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk memulihkan sektor tenaga kerja ke arah kenaikan upah guna memberikan dorongan pada inflasi. Artinya, BoE akan tetap menjaga suku bunganya di sekitar level saat ini.

 

Ekspektasi Pasar Meleset, Pound Tergelincir

Pendorong utama yang menaikkan nilai tukar Sterling pada tahun 2021 adalah berkurangnya kemungkinan BoE untuk memperkenalkan suku bunga negatif. Namun dengan perkembangan pesat ekonomi Inggris seiring dengan implementasi vaksin, pasar berspekulasi bahwa BoE sedang mempertimbangkan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Akibatnya, pernyataan dovish BoE membuat Sterling sedikit melemah.

"Sterling menurun setelah Bank of England mempertahankan kebijakan moneternya, sementara nada pernyataannya terdengar dovish pada outlook tentang adanya pelemahan dalam pasar tenaga kerja Inggris," kata Joe Manimbo, analis forex dari Western Union Business Solutions.

Saat berita ini ditulis, GBP/USD turun 0.19 persen ke 1.3930. Meskipun demikian, harga secara umum masih bertahan di kisaran tinggi yang terbentuk di sesi perdagangan kemarin.

gbpusd

Download Seputarforex App

295406
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.