EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 20 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 20 jam lalu, #Saham AS

BoJ Optimis Inflasi Akan Terus Naik, USD/JPY Kalem

Penulis

Sebagian besar pembuat kebijakan BoJ optimis inflasi Jepang akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan. Namun, kebijakan ultra-longgar tetap dipertahankan karena ekonomi rapuh.

Seputarforex - Pada hari Rabu (26/Januari), Bank of Japan mempublikasikan notulen pertemuan kebijakan bulan Januari yang menyiratkan optimisme terhadap prospek inflasi Jepang ke depan. Sebagian besar petinggi BoJ memperkirakan inflasi akan menyentuh 1 persen dalam beberapa bulan mendatang. Bahkan, salah seorang anggota mengatakan inflasi dapat mendekati target 2 persen.

BoJ Optimis Inflasi Akan Terus Naik,

Meski demikian, mayoritas pembuat kebijakan BoJ menekankan masih perlunya mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar dalam upaya untuk mendukung perekonomian domestik yang rapuh, terlebih setelah kemunculan varian Omicron yang mengancam pemulihan ekonomi global.

"Ada kemungkinan inflasi konsumen Jepang secara tahunan dapat mencapai 2 persen… Jika skenario ini terjadi, maka yang terpenting adalah melihat fakta di balik kenaikan inflasi tersebut, apakah bersifat sementara atau berkelanjutan," kata salah seorang pembuat kebijakan BoJ.

"Inflasi konsumen untuk sementara dapat mencapai 1.5 persen pada paruh pertama tahun 2022. Apakah momentum kenaikan inflasi ini dapat terjadi secara berkelanjutan agar inflasi dapat stabil mendekati target 2 persen, akan sangat bergantung pada trend upah pekerja dan inflasi, atau secara keseluruhan disebut sebagai kekuatan permintaan," ungkap anggota BoJ lainnya.

Perlu diketahui, inflasi konsumen Jepang memang meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena kenaikan harga bahan bakar dan komoditas bahan baku di pasar internasional. Jepang termasuk salah satu negara maju yang paling telat terkena dampak kenaikan harga komoditas. Pasalnya, banyak perusahaan di sana enggan menyesuaikan harga mengingat konsumen Jepang sangat sensitif terhadap kenaikan harga.

Itulah sebabnya, optimisme terhadap prospek inflasi tidak secara penuh didukung oleh seluruh anggota pembuat kebijakan BoJ. Sebagian lainnya mengaku tetap skeptis dengan outlook inflasi Jepang. Menurut mereka, akan sulit mencapai target inflasi BoJ di kisaran 2 persen hingga akhir 2023.

 

USD/JPY Nantikan Pengumuman The Fed

Hasil notulen pertemuan BoJ bulan Januari menunjukkan bahwa kebijakan moneter ultra-longgar akan tetap diberlakukan. Sikap BoJ ini sejatinya telah diantisipasi oleh pelaku pasar sehingga tidak berdampak tinggi terhadap pergerakan Yen melawan Dolar AS.

Pair USD/JPY saat ini bergerak tipis di kisaran 113.82. Perhatian pasar yang sedang tertuju pada pengumuman The Fed membuat mereka cenderung wait and see dalam perdagangan hari ini.

BoJ Optimis Inflasi Akan Terus Naik,

Download Seputarforex App

297196
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.