Perdagangan dengan volatilitas tinggi terus berlanjut dalam berbagai pair forex dan aset keuangan lain hari ini (26/Agustus). Dolar AS sempat anjlok drastis versus Yen pada sesi Asia, tetapi sontak meroket hingga nyaris 1 persen ke kisaran 105.98 pada pertengahan sesi Eropa. Sinyalemen Presiden AS Donald Trump lagi-lagi menjadi pemicu pergolakan di pasar keuangan global.
Grafik USD/JPY Daily via Tradingview.com
Dalam pertemuan tingkat tinggi G7 di Biarritz, Prancis, Trump memuji Presiden China Xi Jinping dan menyambut baik keinginan China untuk mencapai sebuah kesepakatan dagang dengan AS.
"China menelepon pejabat tinggi kami tadi malam dan mengatakan 'mari berunding lagi', jadi kami akan kembali ke meja perundingan dan saya kira mereka ingin melakukan sesuatu. Mereka telah menanggung kerugian sangat besar, tetapi mereka paham bahwa ini adalah hal yang benar untuk dilakukan dan saya sangat menghargainya. Ini adalah sebuah perkembangan yang sangat positif bagi dunia," kata Trump. Ia menambahkan, "Saya kira kita akan mendapatkan sebuah kesepakatan."
Pernyataan Trump tersebut mendorong kebangkitan aset-aset berisiko lebih tinggi, khususnya setelah eskalasi adu tarif pada akhir pekan yang memicu aksi risk-off hingga sesi Asia tadi pagi. Bukan hanya USD/JPY melonjak, rebound AUD/USD dan NZD/USD juga terjadi dalam waktu hampir serentak. Meski demikian, pergerakan pasar belum stabil.
Investor dan trader perlu mencatat bahwa Trump telah berulangkali menyampaikan komentar positif serupa sebelumnya, tetapi masih bersikukuh menaikkan tarif impor untuk produk China terus-menerus. Banyak analis juga menilai bahwa China sebenarnya sudah tak benar-benar berkeinginan untuk mencapai kesepakatan, melainkan hanya mengulur waktu hingga akhir masa jabatan Trump tahun depan.