EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,177.65   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 24 menit lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 27 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 27 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 28 menit lalu, #Saham Indonesia

BTPN: Meski Laba Bersih Kuartal I Mengempis, Penyaluran Kredit Naik

Penulis

PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk (BTPN) baru saja membukukan perolehan laba bersih yang menurun sebesar 11 persen pada kuartal I tahun 2016 dari tahun sebelumnya Rp 481 miliar menjadi hanya Rp 429 miliar.

PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk (BTPN) baru saja membukukan perolehan laba bersih yang menurun sebesar 11 persen pada kuartal I tahun 2016 dari tahun sebelumnya Rp 481 miliar menjadi hanya Rp 429 miliar.

Bank BTPN

Direktur Utama BTPN, Jerry Ng menyatakan, meskipun BTPN tidak terlalu memperhitungkan nilai investasi baru, laba untuk kedepannya masih bisa tumbuh positif. Jerry menambahkan, dari sisi penyaluran kredit, pencapaian kredit mampu untuk tumbuh cukup besar yaitu 11 persen dari periode sebelumnya di tahun 2015 sebesar Rp 53.4 triliun, pada tahun ini menjadi Rp 59.3 triliun.

Alasan mengapa pertumbuhan kredit membaik pada kuartal I ini adalah karena penyaluran dana ke unit UMKM dan masyarakat prasejahtera sangat produktif. Bahkan, pembiayaan untuk masyarakat prasejahtera melonjak 47 persen menjadi Rp 3.9 triliun sedangkan untuk kredit UMKM naik sebesar 15 persen menjadi Rp 15.8 triliun. Dana dari DPK (Dana Pihak Ketiga) BTPN bisa mencapai Rp 61.7 triliun, mengalami kenaikan sebesar 14 persen dari periode lalu yang senilai Rp 54.4 triliun.

Di samping itu, naiknya jumlah penyaluran kredit juga dibarengi dengan peningkatan azas kewaspadaan dan kehati-hatian yang bisa terlihat dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang ada pada sekitar 0.7 persen. Sementara itu, dalam upaya untuk bisa melakukan peningkatan untuk fungsi intermediasi, BTPN menyetarakan antara kecukupan likuiditas dan laju pertumbuhan kredit. Untuk tingkat rasio kredit terhadap simpanan berada pada kisaran 96 persen serta jika menghitung pendanaan dari sumber seperti obligasi dan pinjaman bilateral, maka rasio likuiditas BTPN pada level 88 persen.

 

263245
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.