EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.30/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,052.12   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 16 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 16 menit lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 23 menit lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 26 menit lalu, #Saham AS

Building Approvals Jeblok, Dolar Australia Makin Depresi

Penulis

Dolar Australia semakin tertekan usai rilis serangkaian data ekonomi domestik tadi pagi. Building Approvals menunjukkan gelagat buruk bagi laporan GDP Australia pekan depan.

Data ekonomi domestik yang buruk kembali menekan Dolar Australia dalam perdagangan hari Jumat ini (30/Agustus). Saat berita ditulis pada awal sesi Eropa, pasangan mata uang AUD/USD telah melorot lebih dari 0.2 persen ke kisaran 0.6713, karena laporan terbaru menggarisbawahi buruknya sektor konstruksi hunian Australia. Salah satu komponen penting dalam laporan GDP Australia tersebut mencetak rekor terburuk dalam empat bulan terakhir.

AUDUSD DailyGrafik AUD/USD Daily via Tradingview.com

Australian Bureau of Statistics (ABS) melaporkan bahwa izin pembangunan hunian di Australia anjlok 9.7 persen (Month-over-Month) pada bulan Juli, setelah merosot 0.8 persen pada periode sebelumnya. Padahal, pelaku pasar sebelumnya memperkirakan laju Building Approvals hanya terbentur hingga nol persen.

"Update bulan Juli jelas jauh lebih lemah dibandingkan ekspektasi, dan meningkatkan risiko penurunan aktivitas konstruksi lebih dalam lagi," kata Andrew Hanlan, seorang ekonom senior dari Westpac. Lanjutnya, "Seperti biasa, kami mengingatkan agar tidak membaca terlalu banyak dari data satu bulan (saja), khususnya karena izin pembangunan gedung tinggi yang volatile, tetapi ada cukup (alasan) di sini untuk melandasi pemantauan hati-hati dalam beberapa bulan ke depan."

Data Building Approvals memperkuat ekspektasi perlambatan ekonomi. Laporan GDP pekan depan diperkirakan akan menunjukkan perekonomian Australia kuartal II/2019 bertumbuh dengan laju paling lambat dalam satu dekade, sebagai imbas dari memburuknya sektor properti dan belanja konsumen. Apabila data mengindikasikan perlambatan ekonomi seburuk itu atau bahkan lebih drastis, maka prospek pemangkasan suku bunga RBA berpotensi menguat.

Hingga saat ini, investor masih ragu kalau bank sentral Australia (RBA) bakal melonggarkan kebijakan dalam rapat bulan September, karena mereka telah memangkas suku bunga beruntun pada bulan Juni dan Juli. Akan tetapi, pasar futures mengisyaratkan 70 persen peluang pemangkasan suku bunga RBA hingga 0.75 persen pada bulan Oktober. Setelah itu, pasar memproyeksikan RBA bakal memangkas 25 basis poin lagi pada bulan Maret 2020.

289879
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.