Seputarforex - Presiden Federal Reserve St. Louis, James Bullard, mengatakan bahwa tapering pembelian aset semestinya dimulai pada musim gugur mendatang. Setelah itu, prosesnya dapat diakhiri pada Maret 2022 seiring dengan kenaikan inflasi AS yang lebih tinggi daripada ekspektasi.
"Preferensi saya adalah pengambilan keputusan (tapering aset) pada bulan September dan dimulai beberapa waktu setelahnya," kata Bullard kepada awak media Jumat (30/Juli) kemarin. "Target utama saya adalah selesai pada akhir kuartal pertama."
Pernyataan Bullard tersebut muncul tidak lama setelah pengumuman kebijakan FOMC terbaru. Meskipun Ketua The Fed Jerome Powell telah mengungkapkan bahwa masih perlu beberapa waktu untuk memenuhi acuan ketenagakerjaan, tetapi Bullard memiliki argumentasi lain.
Dengan mengutip pembukaan lapangan kerja yang menjamur dan laporan kekurangan tenaga kerja sebagai bukti, Bullard menilai bahwa pasar tenaga kerja AS sudah solid. Di tengah kondisi tersebut, inflasi terus menanjak sementara rantai pasokan tersendat. Oleh sebab itu, pemangkasan stimulus di AS diperlukan segera.
"Kita harus maju dan melanjutkan pemangkasan, menyelesaikannya, sehingga kita bisa memiliki beberapa pilihan untuk menangani kemungkinan -malah bukan lagi kemungkinan- bahwa inflasi lebih persisten dan lebih tinggi dari yang kita perkirakan," ujar Bullard.
Ia juga mengatakan bahwa menyelesaikan tapering dengan cepat akan memberikan Fed pilihan untuk melawan lonjakan inflasi. Sedangkan kebijakan ketat yang terlambat dapat membuat inflasi kian menggila dan berakibat tertinggal dari kurva. Menurut Bullard, keputusan yang terlalu lambat semacam itu bukanlah manajemen risiko yang baik.
Dolar AS Terdongkrak
Pernyataan hawkish Bullard menjadi salah satu faktor yang mendorong naik Dolar AS. Setelah terpukul hampir setengah persen setelah pengumuman kebijakan moneter The Fed, kini Dolar AS kembali menguat. Saat berita ini ditulis di akhir pekan, Indeks Dolar AS ditutup menguat 0.23% ke 92.09.
