EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 7 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 7 jam lalu, #Saham AS

Bursa Bitcoin Raksasa China Akan Tutup, BTC/USD Menuju 3000

Penulis

BTCChina, salah satu bursa Bitcoin terbesar di China dan Dunia, akan menghentikan semua aktivitas perdagangan per 30 September mendatang.

Setelah kemarin merebak kabar bahwa Pemerintah China akan melarang perdagangan Bitcoin, hari ini (15/September) diberitakan bahwa BTCChina, salah satu bursa Bitcoin terbesar di China dan Dunia, akan menghentikan semua aktivitas perdagangan per 30 September mendatang. Akibatnya, kurs Bitcoin tumbang hingga kisaran 3,352 per Dolar AS saat berita ini dirilis, menurut data Coindesk, dan masih terus merosot. Padahal, reli harga dua minggu lalu sempat menghantarkannya ke level $5,000.

Koreksi Bitcoin

 

Bisa Jadi Diteladani Bursa Lain

Langkah yang diambil oleh BTCChina ini sebenarnya tak mengejutkan, karena sebelumnya sudah ramai dilaporkan oleh media-media di negeri Panda bahwa pemerintah setempat berencana melarang aktivitas perdagangan Bitcoin. Meski konfirmasi resmi dari pihak berwenang belum diungkapkan, tetapi sikap BTCChina seolah mengamini adanya rencana tersebut. Apabila demikian, maka mungkin sekali bursa-bursa Bitcoin lainnya di China akan mengikuti jejak BTCChina dalam beberapa hari mendatang.

Di samping itu, komentar bearish Jamie Dimon, CEO JP Morgan, sedikit banyak juga mempengaruhi minat investor terhadap mata uang Kripto.

Namun demikian, para ahli menolak gagasan bahwa larangan Beijing terhadap aktivitas perdagangan mata uang Kripto akan menghancurkan Bitcoin, karena pasar mata uang kripto akan terus berkembang di masa mendatang. Spekulan berpendapat, Bitcoin mungkin akan kembali naik setelah melalui fase koreksi.

Pertimbangan lain terletak pada naik daunnya Bitcoin di dua negara Asia lainnya, yaitu Korea dan Jepang. Walau China cenderung mendominasi perdagangan Bitcoin di Asia, tetapi tingginya peningkatan volume trading di dua negara tersebut bisa mencegah nilai Bitcoin jatuh terlalu dalam.

 

Koreksi Tajam Tidak Hanya Pada Bitcoin

Diketahui bahwa fase koreksi tajam tidak hanya terjadi pada Bitcoin, melainkan juga pada mata uang alternatif lainnya seperti Ethereum. Ethereum turun di bawah $250 karena mood jual meningkat dalam menyikapi rencana China melarang segala aktivitas perdagangan mata uang kripto.

Saat berita ini diturunkan, Ethereum diperdagangkan pada level $232 atau mencatatkan kenaikan 4.38 persen harian, namun masih terjebak dalam penurunan sebesar 30 persen mingguan.

280268
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.