Harga saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) ambrol pada perdagangan hari Selasa 26 Juli 2016, setelah munculnya kabar bahwa rencana akuisisi Felda Global Ventures (FGV) batal. Bareksa melaporkan bahwa hingga pukul 14:00 siang, harga saham BWPT anjlok 4.5% ke Rp 210. Hari ini (27/7) BWPT pun terpantau masih tertekan, diperdagangkan di kisaran 206-212.
Sebelumnya diketahui bahwa FGV dan Grup Rajawali telah lama merencanakan transaksi pengalihan saham BWPT dengan uang tunai dan tukar guling senilai Rp 9 triliun, atau setara dengan Rp 765 per saham. Namun demikian, FGV terus menerus menunda dengan berbagai alasan.
Dalam aksi jual hari Selasa, Valbury Asia Securities merupakan penjual saham BWPT terbesar, disusul oleh RHB OSK Securities.
Terlepas dari isu akuisisi FGV, BWPT tetap optimis dalam program-programnya ke depan, khususnya dalam membidik produksi CPO yang lebih tinggi. Bulan lalu ia dikabarkan telah menyiapkan dana sebesar Rp 450 miliar guna membangun dua pabrik kelapa sawit di Kalimantan Barat dan Papua. Kedua pabrik tersebut akan menaikkan kapasitas produksi CPO BWPT menjadi 2.8 juta ton per tahun pada 2017.
Pabrik di Kalbar diharapkan sudah beroperasi pada kuartal empat tahun ini, sedangkan pabrik di Papua dijadwalkan mulai tahun depan. Kapasitas produksi masing-masing direncanakan 45 ton per jam, serta dapat digenjot sampai 90 ton per jam.
