EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 37,923.66   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 10 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 11 jam lalu, #Saham AS

Carney BoE Bicara Soal Ekstremnya Volatilitas Poundsterling

Penulis

Menurut Carney, volatilitas Pound saat ini tak ubahnya sepeti mata uang-mata uang negara berkembang (emerging market). Pasar finansial Inggris sangat bergantung pada Outcome Brexit.

Seputarforex.com - Di sebuah forum di New York, Selasa (10/September) malam ini, Mark Carney sempat berkelit ketika diminta untuk berkomentar soal level Pound saat ini. Namun kemudian, Gubernur bank sentral Inggris itu pun menjawab dengan membuat sebuah perbandingan antara Pound dengan volatilitas aset-aset Inggris saat ini. Menurutnya, aset-aset Inggris pun akan mengalami penyesuaian harga yang substansial begitu keputusan Brexit dicapai.

mark-carney-boe

"Volatilitas Sterling, jika Anda memang ingin mengetahuinya, sedang berada dalam level-level emerging markets dan sudah terasing dari mata uang-mata uang negara maju dengan alasan yang sudah jelas," jawab Carney.

"Beragam indikator-indikator lain menunjukkan bahwa pasar finansial sedang bergerak secara substansial dalam satu arah ke arah lainnya, dengan bergantung pada bagaimana perkembangan Brexit," tambahnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, Poundsterling memang menunjukkan pergerakan Highs dan Lows secara ekstrim terhadap Dolar AS, terutama jika mendekati deadline Brexit. Mata uang Inggris tersebut reli menuju $1.32 pada bulan Mei, tetapi kemudian tumbang ke bawah $1.20 di akhir bulan lalu.

Volatilitas Sterling bahkan sudah melampaui Lira Turki saat memasuki awal tahun 2019 lalu. Meski demikian, pada awal bulan ini, volatilitas Pound sudah lebih tenang begitu parlemen Inggris akan diliburkan sampai dengan pertengahan Oktober. (Baca juga: Data Ekonomi Inggris Prima, Pound Dibebani Chaos Politik)

 

Jebakan Inversi Yield Obligasi

Selain berkomentar tentang Poundsterling, Carney juga mengulang kembali pernyataannya di Konferensi Jackson Hole beberapa waktu lalu, bahwa ada risiko yang ditimbulkan dari jebakan penurunan likuiditas global. Menurutnya, meskipun inversi kurva yeld obligasi menunjukkan bahwa ekonomi global sedang kurang meyakinkan, tetapi perlu diketahui bahwa saat ini, kurva yield memang sudah lebih mudah untuk mengalami inversi daripada era-era sebelumnya.

Mengakhiri pernyataannya, Carney menegaskan bahwa perlambatan ekonomi sekarang ini sudah tak bisa dihindari lagi. Ia juga mengatakan bahwa tingkat suku bunga negatif bukanlah tools yang cocok bagi Inggris saat ini. Namun demikian, masih ada solusi untuk menghadapinya, yakni dengan mengatur kebijakan fiskal.

290026
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.