EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,155.38   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 58 menit lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 1 jam lalu, #Saham Indonesia

Charles Evans: The Fed Tak Perlu Potong Suku Bunga Lagi

Penulis

Charles Evans menilai bahwa ekonomi dan kebijakan moneter The Fed saat ini sudah bagus. Oleh karena itu, jika tak ada keadaan darurat, maka Rate Cut tak diperlukan lagi tahun ini.

Seputarforex.com - Presiden The Fed untuk wilayah Chicago, Charles Evans, mengatakan bahwa ekonomi AS masih berada dalam "tempat yang baik". Oleh sebab itu, Federal Reserve tidak perlu memotong suku bunga lagi saat ini.

"Ini adalah semacam koreksi mid-cycle... Saya tidak melihat adanya kebutuhan untuk memotong suku bunga lebih banyak, dan kita akan melihat bagaimana data yang masuk," kata Evans kepada para awak media, Rabu (06/November) malam di New York.

 

Kebijakan Moneter AS Saat Ini Sudah Pas

Evans menyatakan puas terhadap keputusan FOMC bulan lalu. Menjelang rapat komite bank sentral AS minggu lalu, Evans bahkan sudah mengatakan tak keberatan dengan pemotongan suku bunga, dan memang menyarankan untuk menurunkanya tiga kali dalam tahun ini.

evans

"Saya merasa yakin bahwa ekonomi AS sedang dalam tempat yang bagus saat ini. Saya rasa sektor konsumen AS masih sangat kuat... Saya kira kita memang sedang dalam posisi yang bagus, dan kebijakan pun dalam posisi yang bagus. Menurut saya, kami (The Fed) sudah membuat sebuah penyesuaian yang bagus," terang pejabat The Fed yang memiliki hak suara dalam FOMC tahun 2019 tersebut.

Meski demikian, Evans menegaskan bahwa apabila di masa depan ada guncangan dalam ekonomi AS, maka bank sentral akan perlu melakukan penyesuaian kembali.

"Penyesuaian kami belum cukup besar untuk mengubah dinamika secara substansial. Jika ada guncangan negatif, maka kami harus merespon," kata Evans.

 

Inflasi Perlu Diawasi Dengan Seksama

Meski menyatakan puas dengan kondisi ekonomi AS dan kebijakan bank sentral saat ini, Evans menekankan bahwa inflasi akan menjadi salah satu data terpenting untuk memutuskan kebijakan moneter The Fed selanjutnya. Ia pun mengakui bahwa perlu ada klarifikasi yang jelas tentang target inflasi simetris 2 persen.

"Saya kira mengklarifikasi apa yang kami maksud dengan simetris (dalam hal inflasi) ini cukup penting... Jika Anda mengatakan bahwa target kami adalah 2 persen, tetapi Anda bertindak seolah-olah itu adalah batas atas, maka hal itu akan mengurangi ruang kebijakan moneter yang Anda miliki untuk menyediakan akomodasi lebih banyak," ujar Evans.

290862
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.