Advertisement

iklan

Parlemen UE merekomendasikan negara-negara non-UE untuk memperketat peraturan kripto, 2 hari, #Kripto Fundamental   |   EUR/USD mendapatkan tekanan jual di sekitar harga 1.0650, investor menantikan data PMI Eurozone dan AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut Wells Fargo, GBP/USD berpotensi menuju level 1.2000 atau lebih rendah, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Indeks utama Wall Street melemah pada akhir perdagangan hari Kamis karena aksi jual besar-besaran lantaran investor khawatir The Fed akan memberlakukan kebijakan moneter ketat (hawkish) lebih lama dari yang diperkirakan. Ketiga indeks anjlok lebih dari 1%, 2 hari, #Saham AS   |   Gandeng Nickel Industries Limited (NIC), PT United Tractors Tbk (UNTR) melebarkan sayap bisnisnya ke bidang pertambangan dan pengolahan nikel, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Saham Starbucks Corp (NASDAQ: SBUX) merosot 2.16% dan ditutup di level $93.10 pada hari Kamis, menandai kerugian hari ketiga berturut-turut bagi perusahaan, 2 hari, #Saham AS   |   Warner Bros Discovery (NASDAQ:WBD) berencana untuk memperluas kapasitas produksi di studio Leavesden di dekat London hingga lebih dari 50%, dengan menambahkan 10 panggung suara baru ke lokasi syuting "Barbie" dan "House of the Dragon.", 2 hari, #Saham AS
Selengkapnya

China Akan Kucurkan Stimulus, Harga Minyak Terangkat Naik

Penulis

Harga minyak perlahan naik setelah China dikabarkan segera memberikan stimulus kepada perusahaan kecil yang terkena dampak lockdown COVID.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Harga minyak mentah dunia dibuka menguat pada perdagangan hari Rabu (27/April) setelah meredanya kekhawatiran terhadap dampak lockdown COVID-19 di China. Pada saat berita ini diturunkan, minyak Brent bergerak pada kisaran $106.55 per barel, sementara minyak WTI (West Texas Intermediate) naik ke kisaran $102.88 per barel.

Harga minyak naik

China mengumumkan akan segera mengucurkan stimulus untuk perusahaan kecil yang terkena dampak COVID. Secara tidak langsung, kucuran stimulus tentu saja akan meningkatkan permintaan minyak dari China yang notabene sebagai salah satu konsumen energi terbesar saat ini.

"Investor minyak mulai mengabaikan kekhawatiran lockdown COVID di beberapa kota seperti Beijing dan Shanghai. Sebaliknya, pasar mulai fokus pada berita stimulus dari pemerintah China," kata Phil Flynn, analis komoditas di Price Futures Group.

Harga minyak sempat mencatatkan penurunan cukup signifikan karena imbas kebijakan pembatasan sosial di beberapa kota utama China. Hingga saat ini, otoritas resmi Beijing masih berjuang menekan laju penyebaran COVID agar tidak semakin meluas.

 

Rusia Beraksi, Uni Eropa Mulai Cari Alternatif

Di tempat terpisah, Gazprom Rusia telah memperingatkan PGNiG Polandia bahwa pasokan migas ke Polandia di sepanjang jalur pipa Yamal akan dihentikan pada hari Rabu pagi waktu setempat. Gazprom mengultimatum agar PGNiG Polandia segera melakukan pembayaran dengan menggunakan mata uang Rubel.

"Rusia menutut pembayaran migas dalam bentuk Rubel kepada Polandia. Ini kemungkinan akan membuat pasokan semakin ketat sehingga berkontribusi terhadap harga minyak yang lebih tinggi," kata Scott Shelton, analis energi di United ICAP.

Harga minyak diperkirakan tetap berada di jalur bullish secara jangka pendek karena Uni Eropa tetap mempertimbangkan untuk meninggalkan pasokan migas dari Rusia secara bertahap. Jerman mengatakan pihaknya berharap untuk mengganti semua pengiriman minyak dari Rusia. Hal ini terkonfirmasi setelah Trafigura Group mengatakan akan menghentikan semua pembelian minyak mentah dari perusahaan minyak negara Rusia, Rosneft, per 15 Mei mendatang.

Download Seputarforex App

297655
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.