EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,144.91   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 4 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 4 jam lalu, #Saham AS

China Balas Naikkan Tarif Terhadap USD60 Miliar Barang AS

Penulis

China membuktikan bahwa mereka tak gentar dengan intimidasi perdagangan AS. Mulai 1 Juni 2019, barang AS yang masuk ke China akan terkena bea impor hingga 25 persen.

Seputarforex.com - China mengumumkan akan menaikkan tarif terhadap barang-barang AS senilai $60 miliar. Keputusan tersebut diambil sebagai bentuk pembalasan atas tarif impor yang lebih dulu dikenakan oleh Amerika Serikat terhadap barang-barang China senilai $200 miliar pada hari Jumat lalu.

 

Rincian Tarif Balasan China

Melalui sebuah pernyataan di situs Kementerian Keuangan yang dirilis pada hari Senin (13/Mei) malam ini, China memaparkan bahwa ribuan produk-produk AS senilai $60 miliar yang sebelumnya sudah dikenakan bea impor 5% dan 10%, akan dibebani tarif impor yang lebih tinggi yakni 10%, 20%, dan 25% mulai tanggal 1 Juni 2019.

Adapun barang impor dari AS yang terkena tarif tertinggi (25%) adalah kelompok bahan makanan seperti produk-produk hewani, minyak goreng, sayuran dan buah-buahan beku, wine, bir, serta bumbu-bumbu. Sedangkan tarif 5% yang sudah diberlakukan untuk beberapa barang tertentu seperti komponen kendaraan, alat-alat medis, dan alat-alat pertanian termasuk traktor, tidak akan dinaikkan.

 

Meski Saling Menyalahkan, China Tetap Terbuka Untuk Negosiasi

Pengumuman dari China ini mengabaikan berbagai gertakan dari Trump. Pagi tadi, melalui akun Twitternya, Trump mencuit bahwa China sebaiknya tidak membalas. Pasalnya, Trump menganggap China sendiri yang memulai perkara dengan mengulur-ulur waktu selama perundingan dagang.

Sedangkan menurut Kementerian Keuangan China, AS-lah yang gemar mencari gara-gara dengan sengaja menaikkan tarif impor. Namun, China tidak akan tunduk begitu saja dan akan memperjuangkan kepentingannya, serta tetap terbuka terhadap negosiasi.

"China berharap, AS akan kembali ke jalan yang benar dalam negosiasi bilateral, bekerja bersama dengan China dan menemukan jalan tengah demi mencapai kesepakatan serta win-win agreement berdasarkan asas mutualisme dan persamaan," demikian pernnyataan dari Kementerian Keuangan China malam ini.

 

Dolar AS Masih Tertekan

Pasca pengumuman dari China, Dolar AS terlihat masih melemah di level rendah. Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY) turun tipis 0.03 persen ke 97.29 dalam time frame harian, melanjutkan penurunan sejak akhir pekan lalu.

dxy

Namun dalam time frame yang lebih rendah, volatilitas DXY tampak lebih tajam. Dengan kemerosotan yang sempat menyentuh 97.03, harga di time frame H4 mencatat pelemahan hingga -0.29 persen dari level tertingginya.

288501
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.