Advertisement

iklan

USD/CAD tergelincir di bawah 1.3500-an, level terendah sejak 29 September akibat aksi jual Dolar AS yang baru, 18 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD diperdagangkan lebih tinggi di sekitar level 1.2650 setelah BoE yang hawkish dan Dolar AS yang melemah, 22 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar Australia mengoreksi kerugian terbarunya akibat Dolar AS yang meredam, 22 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) akan membagikan dividen interim senilai Rp42.50 per saham atau setara Rp5.23 triliun pada 20 Desember 2023 kepada pemegang saham, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Adhi Commuter Properti Tbk. (ADCP) berencana menerbitkan Obligasi III Adhi Commuter Properti tahun 2023 dengan jumlah pokok Rp499.9 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menargetkan volume produksi batu bara 75 juta-80 juta ton pada 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Perusahaan media sosial X menghadapi prospek lebih banyak pengiklan yang hengkang, kata para pakar industri periklanan, setelah Elon Musk mengecam beberapa merek terbesar yang meninggalkan platform tersebut, 1 hari, #Saham AS
Selengkapnya

Credit Suisse Terguncang, Mata Uang Eropa Serentak Tumbang

Penulis

Saham-saham perbankan Eropa ambruk serentak bersama Euro, Pound Sterling, dan Franc Swiss.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Mata uang-mata uang Eropa tumbang massal dalam perdagangan hari Rabu (15/Maret) sehubungan dengan kabar buruk yang menimpa Credit Suisse, salah satu bank investasi terbesar di Benua Biru. Pelaku pasar khawatir kalau ini merupakan tanda-tanda bahwa krisis perbankan yang merebak di AS pekan lalu bakal meluas ke seluruh dunia.

EUR/USD terjun lebih dari 1.5% sampai kisaran terendah 1.0560-an, GBP/USD merosot sekitar 0.7% sampai menyentuh 1.2040-an, sedangkan USD/CHF meroket hingga menginjak atas ambang 0.9250-an. Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) langsung rebound sekitar 1% ke atas 104.50-an lantaran perannya sebagai mata uang safe haven.

EURUSD DailyGrafik EUR/USD Daily via TradingView

Media massa melaporkan bahwa investor terbesar Credit Suisse, Saudi National Bank, telah menyatakan tidak akan menyediakan bantuan finansial lagi. Salah satu pemegang saham utama Credit Suisse, Harris Associates, juga diketahui telah menjual sahamnya selama beberapa bulan terakhir. Saham Credit Suisse langsung rontok menyusul beredarnya kabar-kabar sumbang tersebut, bersama dengan saham perbankan Eropa lainnya.

Credit Suisse berupaya menepis rumor tak sedap dengan menegaskan bahwa "hasil keuangan untuk 2022 dan tahun-tahun sebelumnya adalah akurat" sesuai audit PwC. Pimpinan Credit Suisse, Axel Lehmann, juga menegaskan bahwa "kami teregulasi, kami memiliki rasio modal yang kuat, neraca yang sangat kuat" untuk membedakan posisinya dengan Silicon Valley Bank. Namun, kepanikan pasar terus berlangsung.

"Berita Credit Suisse pagi ini menimbulkan semua kerusakan di pasar FX, karena saham-saham bank Eropa terpukul lagi hari ini," kata Simon Harvey, Kepala Analisis FX di Monex Europe, "Aksi jual saham-saham ini meningkatkan kekhawatiran atas stabilitas keuangan lagi, yang memiliki efek lanjutan di pasar swap dan obligasi pemerintah Eropa karena prospek ECB yang lebih terkekang kembali terlihat."

Dalam situasi ini, pelaku pasar khawatir para pejabat bank sentral Eropa (ECB) tak akan mampu memenuhi janji "rate hike" mereka. Peluang kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin dalam rapat ECB berikutnya langsung merosot dari 90% menjadi 50%.

Download Seputarforex App

299154
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.


Hesoyam
Telat baca berita, alhasil ane rugi XD