EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.650   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,373.40/oz   |   Silver 28.39/oz   |   Wall Street 37,791.24   |   Nasdaq 15,868.50   |   IDX 7,164.81   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   AUD/JPY jatuh mendekati level 99.00 di tengah kehati-hatian pasar, menunggu reaksi Israel terhadap serangan Iran, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut data MCX, harga emas berpotensi naik hari ini, 5 jam lalu, #Emas Teknikal   |   EUR/USD tidak menunjukkan tanda-tanda pergerkan meski dalam kondisi Oversold, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD bertahan di atas level psikologis 1.0600 di tengah sentimen bearish, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 11 jam lalu, #Saham AS

Data Ekonomi Jerman Ungguli AS, EUR/USD Menguat

Penulis

EUR/USD naik karena data ekonomi Jerman lebih baik daripada AS. Selain itu, kebijakan moneter longgar The Fed membuat Dolar semakin tak diminati.

Seputarforex - Euro mengungguli Dolar AS yang terus tertekan. Fundamental Zona Euro yang cenderung lebih baik daripada Amerika Serikat menjadi penyokong bullish EUR/USD hari ini. Saat berita ini ditulis pada Rabu (26/Mei) dini hari, EUR/USD naik 0.31% ke 1.2253, tertinggi sejak 25 Februari.

eurusd

Indeks Ifo Business Climate Jerman kemarin sore dilaporkan naik dari 96.6 menjadi 99.2 di bulan Mei. Hasil tersebut lebih tinggi daripada ekspektasi pencapaian di 98.2, sekaligus menjadi level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Selain itu, pelonggaran pembatasan sosial di beberapa negara Eropa (termasuk Jerman) dan semakin meluasnya vaksinasi COVID-19 di benua tersebut sukses membangkitkan optimisme publik.

"Ini adalah peluang Euro untuk mengejar hal-hal yang sudah kita lihat di tempat lain; pelonggaran pembatasan sosial, peluncuran vaksin, dan data ekonomi positif dari Jerman pun turut membantu," kata Ned Rumpeltin dari TD Securities.

 

Dolar AS Ditekan Data Ekonomi Dan Sikap Dovish The Fed

Di sisi lain, Dolar AS justru sedang terkonsolidasi di level rendah sejak tanggal 18 Mei. Malam ini, mata uang tersebut semakin terbebani oleh rilis CB Consumer Confidence yang turun dari 117.5 menjadi 117.2. Padahal, konsensus pasar sebelumnya mengekspektasikan kenaikan ke 119.

"Dengan kepercayaan konsumen yang agak mundur, kita pun menyaksikan reaksi spontan terjadi. Sebagian pihak berpikir bahwa Federal Reserve akan menjadi lebih dovish untuk waktu yang lebih lama dari sekarang," komentar Philip Streible dari Blue Line Futures.

Selain rilis data yang tidak memenuhi estimasi, trend bearish Dolar AS juga didasari sikap dovish The Fed yang berpotensi membuat arus investasi di AS keluar menuju negara maju lain yang ekonominya juga mulai pulih dari pandemi.

Dalam serangkaian pidato para pejabat The Fed pekan ini, sentimen dovish masih tampak dominan. Bank sentral AS terlihat belum akan mengubah kebijakan akomodatif dalam waktu dekat. Setelah komentar James Bullard, pernyataan Presiden The Fed Chicago Charles Evans malam ini menyebutkan bahwa laporan inflasi terbaru AS hanya sebuah refleksi dari penyesuaian harga pasca pandemi.

"Komentar dari para pejabat The Fed menahan yield obligasi AS di level bawah. Hal ini akan mempertahankan narasi pelemahan Dolar AS," kata Jeremy Stretch dari CIBC.

Download Seputarforex App

295782
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.