Advertisement

iklan

Google (NASDAQ:GOOGL) DeepMind telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi struktur lebih dari 2 juta material baru, sebuah terobosan yang menurut Google akan segera digunakan untuk meningkatkan teknologi di dunia nyata, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Sony (NYSE:SONY) Pictures Entertainment (SPE) telah menjalin kemitraan strategis dengan Guardian Media Group, yang memberikan hak eksklusif kepada SPE untuk mengadaptasi jurnalisme Guardian bagi proyek-proyek audiovisual, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Apple Inc (NASDAQ:AAPL) memperpanjang kontraknya dengan Qualcomm (NASDAQ:QCOM) Inc. untuk komponen teknologi utama hingga tahun 2026, 2 jam lalu, #Saham AS   |   AT&T Inc. mengalami kenaikan harga saham yang tidak terlalu besar kemarin, naik 0.74% menjadi $16.30, 2 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

Data Inflasi Zona Euro Tak Suportif Bagi EUR/USD

Penulis

Data inflasi Zona Euro hari ini menunjukkan tren penurunan berkelanjutan meskipun lajunya memang melebihi ekspektasi.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Euro sempat menguat cukup pesat, tetapi mundur lagi dalam perdagangan hari Kamis (2/Maret) menyusul rilis data inflasi Zona Euro terbaru pada sesi Eropa. EUR/USD beredar pada kisaran 1.0610 saat memasuki sesi New York, menjauh dari level tertinggi sepekan yang tercapai kemarin.

EURUSD DailyGrafik EUR/USD Daily via TradingView

Serangkaian data regional yang dirilis secara terpisah kemarin menunjukkan laju inflasi yang terakselerasi di Prancis dan Spanyol. Tingkat inflasi Jerman bulan Februari juga tetap melaju 8.7% (Year-over-Year) seperti Januari.

Situasi seperti itu lantas menaikkan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga bank sentral Eropa (ECB), sekaligus melonjakkan EUR/USD. Sayangnya, laporan inflasi Zona Euro hari ini menunjukkan tren penurunan yang berkelanjutan meskipun lajunya memang melebihi ekspektasi.

Eurostat melaporkan bahwa laju inflasi Zona Euro mencapai 8.5% (Year-over-Year) per Februari 2023. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan estimasi konsensus yang hanya 8.2%, tetapi melambat dibandingkan kenaikan 8.6% pada periode sebelumnya.

Data Inflasi Zona Euro Tak Suportif Bagi EURUSD

Data inflasi Zona Euro seperti ini memungkinkan ECB untuk melanjutkan rencana kenaikan suku bunga yang telah dicanangkan. Akan tetapi, data menggugurkan spekulasi sebagian pelaku pasar yang mengharapkan puncak bunga terminal lebih tinggi.

"Inflasi jelas sekali lebih tinggi daripada perkiraan, tetapi mungkin tak seburuk yang dikhawatirkan, mengingat ekspektasi telah bergeser menyusul data nasional dalam beberapa hari terakhir," kata Ben Laidler, Pakar Strategi Pasar Global di eToro London, "Saya pikir skenario dasar adalah ECB tetap melanjutkan laju kenaikan suku bunga (dengan besaran) 50 basis poin, yang (sebenarnya) tetap cukup hawkish."

Sejumlah analis lain terus menyoroti kesenjangan antara kondisi makro Zona Euro dan Amerika Serikat sebagai salah satu faktor utama yang memengaruhi EUR/USD ke depan. Data-data terbaru dari Zona Euro dan AS belakangan ini kompak menunjukkan laju inflasi yang melebihi ekspektasi, sehingga pertanyaan penting berikutnya adalah wilayah mana yang mengalami disinflasi lebih cepat.

"Karena euro/dolar berada jauh di bawah swap suku bunga satu tahunnya, jika inflasi Zona Euro tidak mulai jatuh dan inflasi konsumen AS melanjutkan tanda-tanda disinflasi, euro bisa reli sangat tajam," kata Simon Harvey, Kepala Strategi FX di Monex Europe.

Download Seputarforex App

299068
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.