EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 3 jam lalu, #Saham AS

Data NFP Mengerek Ekspektasi Bunga, Dolar AS Perkasa

Penulis

Laporan tenaga kerja AS untuk periode Mei 2023 menunjukkan peningkatan data NFP sebanyak 339k, melampaui estimasi konsensus yang hanya sebesar 180k.

Seputarforex - Laporan tenaga kerja AS yang beragam pada sesi New York hari Jumat gagal memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed bulan ini, tetapi data NFP (Non-farm Payroll) secara khusus menyokong harapan rate hike dalam bulan-bulan berikutnya. Konsekuensinya, indeks dolar AS (DXY) menanjak terus hingga mencapai kisaran 104.20-an pada perdagangan sesi Asia hari Senin (5/Juni).

DXY Daily

Laporan ketenagakerjaan AS untuk periode Mei 2023 menunjukkan peningkatan data NFP sebanyak 339k, melampaui estimasi konsensus yang hanya sebesar 180k. Data periode April juga direvisi naik dari 253k menjadi 294k.

Sayangnya, rincian data tenaga kerja AS lainnya malah mengecewakan. Tingkat pengangguran AS meningkat pesat dari 3.4% menjadi 3.7%, padahal konsensus hanya mengantisipasi kenaikan sampai 3.5%. Pertumbuhan pendapatan rata-rata per jam juga tercatat hanya 0.3% (month-over-month) dan lebih lambat daripada estimasi konsensus.

Pasar meyakini data tenaga kerja AS seperti ini mendukung niat sebagian pejabat The Fed untuk memantau lebih banyak data terlebih dahulu, tanpa menaikkan suku bunga pada rapat FOMC tanggal 13-14 Juni mendatang. Di saat yang sama, pasar memperkirakan The Fed dapat menaikkan bunga lagi pada rapat FOMC Juli apabila data-data ekonomi berikutnya cukup mendukung.

Spekulasi tersebut terlihat dalam data FedWatch CME. Probabilitas untuk kenaikan suku bunga The Fed pada Juni telah menurun dari 2:3 pada pekan lalu menjadi 1:4 saat ini. Sementara itu, prospek untuk kenaikan Juli melejit sampai 70%.

"Perkiraan pasar adalah jika mereka melewatkan bulan Juni dan pasar saham terus reli, Fed mungkin harus menaikkan suku bunga beberapa kali (lagi), tidak hanya sekali," kata Naka Matsuzawa, kepala strategi Nomura Securities di Tokyo, sebagaimana dikutip dari Reuters, "Dolar masih punya peluang naik."

"Terlepas dari penciptaan lapangan kerja yang kuat, data menunjukkan pendinginan pasar tenaga kerja. Hal ini memungkinkan The Fed untuk menunggu pada rapat FOMC 13-14 Juni dan setidaknya menunda kenaikan suku bunga. Bank sentral AS kemudian dapat menunggu dan melihat bagaimana perkembangannya dan, jika perlu, mengetatkan kebijakan lebih lanjut di kemudian hari," kata Christoph Balz, Ekonom Senior di Commerzbank.

Beberapa data ekonomi Amerika Serikat berikutnya dapat pula memengaruhi spekulasi suku bunga dan fluktuasi dolar AS hingga rapat FOMC minggu depan. Termasuk diantaranya data ISM Non-Manufaktur yang akan dirilis nanti malam.

Download Seputarforex App

299450
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.