Advertisement

iklan

Parlemen UE merekomendasikan negara-negara non-UE untuk memperketat peraturan kripto, 2 hari, #Kripto Fundamental   |   EUR/USD mendapatkan tekanan jual di sekitar harga 1.0650, investor menantikan data PMI Eurozone dan AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut Wells Fargo, GBP/USD berpotensi menuju level 1.2000 atau lebih rendah, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Indeks utama Wall Street melemah pada akhir perdagangan hari Kamis karena aksi jual besar-besaran lantaran investor khawatir The Fed akan memberlakukan kebijakan moneter ketat (hawkish) lebih lama dari yang diperkirakan. Ketiga indeks anjlok lebih dari 1%, 2 hari, #Saham AS   |   Gandeng Nickel Industries Limited (NIC), PT United Tractors Tbk (UNTR) melebarkan sayap bisnisnya ke bidang pertambangan dan pengolahan nikel, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Saham Starbucks Corp (NASDAQ: SBUX) merosot 2.16% dan ditutup di level $93.10 pada hari Kamis, menandai kerugian hari ketiga berturut-turut bagi perusahaan, 2 hari, #Saham AS   |   Warner Bros Discovery (NASDAQ:WBD) berencana untuk memperluas kapasitas produksi di studio Leavesden di dekat London hingga lebih dari 50%, dengan menambahkan 10 panggung suara baru ke lokasi syuting "Barbie" dan "House of the Dragon.", 2 hari, #Saham AS
Selengkapnya

Data NFP Trengginas, Dolar AS Lepas Landas

Penulis

Data NFP mengisyaratkan perlunya kenaikan suku bunga lagi, sehingga memicu rebound dolar AS terhadap semua mata uang mayor.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) meroket lebih dari 1 persen sampai kisaran 102.80-an seusai rilis data Nonfarm Payroll (NFP) dan Purchasing Managers' Index (PMI) malam ini (3/Februari). Keduanya menampilkan kinerja yang luar biasa ciamik, sehingga memicu rebound greenback terhadap semua mata uang mayor.

AUD/USD dan NZD/USD langsung terperosok sekitar 2 persen. EUR/USD anjlok 0.9 persen sampai kisaran 1.0800-an, sementara GBP/USD ambles 1.3 persen sampai kisaran 1.2060. USD/JPY pun merangsek naik hampir 2 persen ke atas ambang 130.00.

DXY DailyGrafik DXY Daily via TradingView

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa payroll non-pertanian meningkat 517k pada Januari 2023. Angka tersebut hampir tiga kali lipat lebih tinggi dibanding estimasi pasar (185k), sekaligus mematahkan tren perlambatan yang telah berlangsung selama empat bulan terakhir. Sementara itu, data NFP Desember 2022 direvisi naik dari 223k menjadi 260k.

Rincian data ketenagakerjaan AS lain juga menghijau. Tingkat pengangguran jatuh dari 3.5% ke 3.4%, padahal konsensus sebelumnya memprediksi peningkatan ke 3.6%. Data gaji rata-rata per jam tumbuh 4.4% (Year-on-Year); lebih lemah dibanding periode sebelumnya, tetapi lebih moncer daripada estimasi yang dipatok pada 4.3%.

Rangkaian data-data itu menandakan bahwa pasar tenaga kerja AS masih "terlalu panas" meski The Fed telah berupaya meredamnya dengan kenaikan suku bunga jumbo sepanjang tahun lalu. Laju inflasi berpotensi bercokol lebih lama pada level tinggi selama hal itu terjadi. Konsekuensinya, pasar kembali mengharapkan kenaikan suku bunga The Fed lanjutan.

"Ide bahwa siklus (kenaikan suku bunga) The Fed berakhir lebih cepat daripada ECB atau BoE kemungkinan dipertanyakan," kata Kathy Jones, kepala strategi pendapatan tetap di Charles Schwab.

"Peningkatan (NFP) sangat besar yang mungkin mengandung unsur musiman, tetapi ini mengagumkan dengan kenaikan dan revisi yang jauh di atas ekspektasi. Peningkatan (NFP) rata-rata dalam 2022 adalah 401k," kata Greg Michalowski dari Forexlive.

Data PMI Non-Manufaktur lebih lanjut mengisyaratkan bahwa perekonomian AS mungkin hanya akan mengalami perlambatan saja, serta terhindar dari resesi. ISM melaporkan skornya naik secara signifikan dari 49.2 ke 55.3, menandakan aktivitas ekonomi dalam sektor ini sudah kembali ke kondisi ekspansif.

Reli indeks dolar AS mulai surut kembali ke kisaran 102.55 saat berita ditulis. Pelaku pasar mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk menelaah implikasi dari data-data terbaru ini. Namun, jelas sekali bahwa angka-angkanya menunjukkan perekonomian AS mengawali tahun 2023 dengan langkah yang mantap.

Download Seputarforex App

298948
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.