EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,327.43/oz   |   Silver 27.33/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,155.34   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 3 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 3 jam lalu, #Saham Indonesia

Dibayangi Virus Corona, Harga Minyak Menguat Terbatas

Penulis

Harga minyak berusaha naik dalam dua sesi terakhir. Namun, upaya ini masih dibayangi oleh kekhawatiran pasar mengenai dampak pandemi Corona terhadap perekonomian global.

Seputarforex.com - Harga minyak dunia menguat tipis pada perdagangan hari Selasa (24/Maret), berupaya melanjutkan kenaikan terbatas yang sudah terjadi sejak hari Senin kemarin. Ssaat berita ini ditulis, harga minyak Brent berada di kisaran $28.11 per barel, menguat 2.20 persen dari harga Open harian. Sementara itu, miyak WTI (West Texas Intermediate) bergerak di level $24.25, naik 2.88 persen dari harga pembukaan harian.

Harga minyak naik terbatas

Sayangnya, kenaikan harga minyak dunia saat ini masih tertahan di kisaran terendah sejak tahun 2008. Bahkan, minyak WTI sempat terperosok hingga menyentuh level psikologis $20 per barel pada pertengahan pekan lalu, sebelum akhirnya sedikit pulih ke level pagi ini.

 

Harga Bahan Bakar AS Anjlok 30 Persen

Kemerosotan tajam harga minyak mentah dalam beberapa pekan terakhir tentu saja berimbas pada penyesuaian harga yang dilakukan produsen minyak dalam menjual harga ke konsumen. Laporan terbaru dari Reuters menyebutkan bahwa harga gasoline di AS merosot hingga 30 persen ke rekor rendah multi-tahunan.

Kejatuhan harga ini terkonformasi oleh kemerosotan Indeks RBc1 yang turun 32 persen. Penurunan tajam konsumsi bahan bakar di AS merupakan imbas dari semakin banyaknya warga yang membatasi aktivitas di luar rumah karena khawatir terjangkit virus Corona (Covid-19).

Perlu diketahui, konsumsi bensin AS setiap hari mencapai 9 juta barel atau hampir setengah dari konsumsi total minyak negara itu. Maka, tak heran apabila merosotnya harga bensin menjadi sorotan dari berbagai pihak.

"Tidak ada yang mengemudi, tidak ada bisnis, tidak ada yang membutuhkan bensin. Hal ini tentu saja pertanda buruk bagi harga minyak," kata Bob Yawger, Direktur Energi Berjangka Mizuho.

Lebih jauh, beberapa analis mengaitkan kejatuhan harga bensin di AS dengan kegagalan senat dalam meloloskan paket stimulus ekonomi senilai $2 Triliun, yang sedianya akan digunakan untuk menghidupkan kembali aktivitas ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Di samping itu, masih berlangsungnya perang harga antara dua raksasa minyak dunia (Arab Saudi dan Rusia) juga menjadi penghambat utama pemulihan harga minyak.

292409
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.