EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.30/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,117.12   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   EUR/USD terlihat akan melanjutkan pemulihan melampaui level 1.0700, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar As menjauh dari level tertinggi multi-bulan menjelang data tingkat menengah, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   de Guindos, ECB: Penguranan pembatasan moneter adalah hal yang tepat jika kondisi inflasi terpenuhi, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD melanjutkan pemulihan, target sisi atas pertama terlihat di level 1.0700, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 21 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 22 jam lalu, #Saham Indonesia

Dolar AS Bearish, Data PMI Chicago Tak Membantu

Penulis

Sentimen bearish mendominasi Dolar AS jelang penutupan tahun 2019 ini. Rilis indikator ekonomi AS yang dirilis tak mampu mendongkrak mata uang tersebut.

Seputarforex.com - Dolar AS tetap lemah meskipun indeks manufaktur AS untuk wilayah Chicago (PMI Chicago) menunjukkan kenaikan tipis. Dalam basis bulanan, laporan yang juga disebut sebagai MNI Chicago Business Barometer itu naik dari 46.3 ke 48.9 Di bulan Desember 2019. Angka tersebut sedikit di atas ekspektasi pasar yang mengestimasikan kenaikan ke 48. Kendati demikian, level PMI Chicago bulan ini terbilang masih dalam kategori kontraksi karena masih di bawah level 50.

pmi chicago

 

Dolar AS yang sudah tertekan sejak sesi-sesi perdagangan sebelumnya, tak mendapatkan energi untuk naik. Di tengah tipisnya volume perdagangan akhir tahun, Dolar AS melemah terhadap mata uang-mata uang lain. Indeks Dolar AS terjun ke level rendah sejak pertengahan Juli di kisaran 96. Sementara itu, EUR/USD diperdagangkan di 1.1201, menyusul kenaikan hampir satu persen sejak akhir pekan lalu.

eurusd

"Kita telah melihat Dolar AS terseret turun dalam tiga-empat sesi perdagangan terakhir. Tampaknya (penurunan tersebut makin) terakselerasi mulai Jumat dan hingga hari ini," tutur Greg Anderson, analis di BMO Capital Markets.

"Saya kira, tak ada pengaruh fundamental di belakangnya. Mungkin pasar menebar sedikit (posisi) Long Dolar sebelum putar balik, dan sekarang tampaknya sudah tak perlu lagi posisi tersebut. Jadilah (Dolar AS) berdarah-darah di pasar yang sepi."

 

Pengaruh Isu AS-China

Meski demikian, sebagian analis lain memperkirakan bahwa trend pelemahan Dolar AS hari ini terkait dengan pasang-surut hubungan dagang AS-China. Perkembangan perdagangan AS-China tampaknya direspon beragam oleh pasar.

Di satu sisi, ada yang mengasumsinya sebagai ketidakpastian selama belum ada pengumuman resmi dari kedua negara mengenai tanggal pasti penandatanganan dan rincian kesepakatan. Di sisi lain, laporan South China Morning Post mengenai rencana keberangkatan Wakil PM China Liu He untuk penandatanganan pakta Fase Satu diasumsi sebagai sentimen positif yang melemahkan fungsi Dolar sebagai safe haven.

"Faktor utama yang semakin melemahkan Dolar AS tampaknya adalah kenaikan minat risiko sehubungan dengan komentar AS tentang penandatanganan pakta perdagangan Fase 1 baru-baru ini, seiring dengan operasi repo The Fed," kata tim analis MUFG.

291476
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.