EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,150.91   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 4 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 4 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Berkonsolidasi, Pasar Pantau Testimoni Ketua The Fed

Penulis

Pelaku pasar terutama bakal mencermati sesi tanya-jawab dalam testimoni Ketua The Fed Jerome Powell di hadapan Kongres AS di Washington DC hari ini.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) berkonsolidasi pada kisaran 92.00 dalam perdagangan paruh pertama pekan ini (22/Juni), masih dalam rentang tertingginya sejak April. Pelaku pasar memantau testimoni Ketua The Fed Jerome Powell yang akan disampaikan di hadapan Kongres AS di Washington DC, guna memperoleh petunjuk baru tentang pergeseran hawkish dalam outlook kebijakan bank sentral.

DXY Daily

Jerome Powell akan menyatakan dalam testimoninya bahwa pemulihan ekonomi AS terus berlanjut, tetapi masih terus menghadapi ancaman dari pandemi COVID-19. Ia juga menilai laju harga-harga telah meningkat cukup tinggi, tetapi mempertahankan pandangannya bahwa laju inflasi akan turun lagi ke target jangka panjang The Fed pada tingkat 2 persen.

"Pandemi terus menghadirkan risiko bagi outlook ekonomi," ungkap Powell dalam draf pidato yang akan disampaikannya pada Selasa siang waktu setempat, "Progres vaksinasi telah membatasi penyebaran COVID-19 dan kemungkinan akan terus mengurangi dampak krisis kesehatan publik ini pada perekonomian. Namun, laju vaksinasi telah melambat dan varian virus baru masih menjadi risiko."

Mengingat isi testimoni Powell telah beredar lebih awal, pelaku pasar berikutnya akan lebih menyoroti sesi tanya jawab dengan para anggota Kongres AS. Beberapa topik krusial antara lain perbaikan pasar tenaga kerja, laju inflasi, tapering program pembelian aset, dan tingkat suku bunga.

Pada hari Senin, sejumlah pejabat The Fed lain menyampaikan pandangan yang berbeda-beda tentang arah kebijakan ke depan. Tokoh-tokoh hawkish seperti Presiden Fed St. Louis James Bullard dan Presiden Fed Dallas Robert Kaplan mengutarakan bahaya dari "bertindak terlalu lambat". Sedangkan Presiden Fed New York John Williams justru berpendapat saat ini masih terlalu dini untuk mengubah suku bunga. Williams memperkirakan inflasi akan turun dari sekitar 3 persen pada tahun 2021 menjadi 2 persen pada 2022 dan 2023, sehingga bank sentral tak perlu mengubah kebijakan dalam kurun waktu tersebut.

"Kita telah mengalami sebuah pergeseran penting (di The Fed) dari sikap dovish lama menjadi sedikit hawkish sekarang," kata Imre Speizer, seorang analis Westpac, "(Karenanya) kita mengalami sedikit pembersihan posisi. Seluruh dunia sebelumnya sangat short pada dolar AS, dan (posisi-posisi short) itu kemungkinan sebagian besar sudah dibereskan, dan sekarang kita menarik nafas sejenak menjelang pergerakan berikutnya."

Download Seputarforex App

295916
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.