iklan | iklan |
Seputarforex.com - Dolar AS melemah di sesi perdagangan Kamis (20/Desember) siang ini, nyaris menghapus lonjakan yang terbentuk pasca pengumuman FOMC dini hari tadi. Saat berita ini ditulis pada pukul 14:30 WIB, Indeks Dolar AS (DXY) turun 0.29 persen ke 96.69.
Dua Kali Kenaikan Suku Bunga Tahun Depan
Sesuai ekspektasi, Federal Reserve (The Fed) AS menaikkan suku bunga lagi sebesar 25 basis poin ke level 2.25-2.5 persen. Dengan demikian, total kenaikan suku bunga The Fed tahun 2018 ini adalah empat kali. Namun, pasar cukup terkejut dengan Statement Ketua The Fed Jerome Powell setelah pengumuman hasil rapat.
Powell tetap berkomitmen untuk mempertahankan rencana pengetatan moneter, melalui suatu kenaikan suku bunga lebih lanjut secara gradual (some further gradual increases). Sebab, kuatnya pertumbuhan dan pasar tenaga kerja AS membuat kondisi ekonomi masih membutuhkan kenaikan suku bunga, setidaknya dua kali di tahun depan.
Meski demikian, Powell tetap mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi global yang sedang dilanda ketidakpastian dan dampak dari tingginya volatilitas pasar. Beberapa saat pasca pernyataan tersebut, Dolar AS pun melonjak dan saham-saham terjun bebas.
Pasar Cerna Statement Powell
Akan tetapi, memasuki sesi Eropa, penguatan Dolar AS mulai menurun. Hal itu dikarenakan oleh para investor yang mulai mencerna pernyataan Powell. Mereka menilai bahwa pernyataan tersebut sebenarnya cenderung dovish.
"Kita masih mendapati komitmen 'kenaikan suku bunga gradual' untuk tahun depan, (tetapi) pernyataan tersebut diawali dengan kata 'some' yang menurut sebagian orang, biasanya akan dihilangkan sama sekali," kata Brian Coulton, Kepala Ekonom di Fitch Ratings London.
Senada dengan Coulton, Kathy Lien dari BK Asset Management juga mengatakan bahwa pasar mulai tak yakin The Fed akan mampu menaikkan suku bunga dua kali lagi sesuai dot plotnya. Pasalnya, perlambatan global tak dapat dikesampingkan. Oleh karena itu, pasar kini mengekspektasikan satu kali kenaikan saja di tahun 2019 mendatang.