EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,091.80   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 5 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Melemah Karena Kejatuhan Pasar Saham Dan Obligasi

Penulis

Kemerosotan di pasar saham dan Yield Obligasi AS masih menekan Dolar AS. Penurunan USD kali ini merata terhadap Euro, mata uang safe haven, juga mata uang komoditas.

Dolar AS menutup perdagangan hari Kamis (11/10) dengan pelemahan tajam, anjlok hingga menyentuh level terendah 2 pekan terhadap major currencies lain.Penurunan ini disebabkan oleh banyaknya investor yang melepas kepemilikan Dolar mereka, mengingat tingkat Yields Obligasi AS terus menurun, begitu pula dengan pasar saham AS yang masih melemah dalam beberapa hari terakhir.

Pelemahan USD terlihat dari Indeks Dolar (DXY) yang saat ini berada di level 95.01, semakin menjauhi level tertinggi 6 pekan yang tersentuh pada hari Selasa (9/10) lalu.

Indeks Dolar - 12 Oktober 2018

Sementara itu, Dolar tak kuasa menahan kenaikan Euro yang melambung hingga menyentuh level tertinggi satu pekan, setelah rilis notulen rapat ECB yang dinilai investor cukup hawkish. Sebagai mata uang safe haven, Yen menguat tipis sebesar 0.16 persen terhadap Dolar AS pada perdagangan hari Kamis kemarin. Kondisi serupa juga dialami Franc Swiss yang mencatatkan kenaikan 0.04 persen.

Dolar AS juga melemah cukup signifikan versus mata uang komoditas seperti Dolar Australia dan Dolar NZ, karena keduanya disokong oleh rebound Yuan China yang menguat 0.74 persen terhadap Dolar AS. AUD/USD yang pada sesi perdagangan sebelumnya sempat menyentuh level terendah 32 bulan, kini diperdagangkan pada level 0.7120, dekat dengan level tertinggi minggu ini. Mengikuti AUD, Dolar NZ menguat sebesar 1.31 persen terhadap Dolar AS kemarin, dan melanjutkan penguatan hingga saat ini berada di kisaran 0.6530

 

Hasil CPI Semakin Membebani Dolar AS

Selain kejatuhan pasar saham AS dan Yield Obligasi yang turun menuju level terendah 1 minggu pada 3.14 persen, Dolar juga terbebani oleh rilis CPI bulan September yang berada di bawah ekspektasi. Meskipun sempat naik terhadap Yen pasca rilis data tersebut, USD kembali melemah di sesi Asia pagi ini (12/10).

Pertumbuhan Inflasi Konsumen AS yang melambat dianggap dapat menurunkan prospek kenaikan suku bunga The Fed. Hal itu mengikis daya tarik Dolar AS. "Kami melihat investor banyak beralih ke mata uang komoditas dan Dolar AS tidak mendapatkan gain dari rilis CPI," kata Paresh Upadhyaya, direktur strategi FX Amundi Pioneer Investments di Boston.

285691
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.