Seputarforex.com - Dolar AS jatuh di sesi perdagangan Senin (17/Sep) malam ini, karena para investor gugup menantikan pengumuman bea impor baru AS terhadap barang-barang China. Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap mata uang-mata uang mayor, jatuh ke 94.55, meninggalkan level tinggi 94.9 yang tercapai pagi tadi.
Akankah Trump Umumkan Tarif Baru Hari Ini?
Presiden AS Donald Trump diekspektasikan untuk mengumumkan bea impor baru terhadap barang-barang China senilai $200 miliar hari ini. Kebulatan niat Trump tersebut dinilai mengecewakan oleh banyak pihak, terutama setelah China menyambut baik undangan renegosiasi yang dikirimkan oleh Menteri Keuangan AS Stephen Mnuchin pekan lalu.
Akibatnya, China pun marah. Menurut laporan Wall Street Journal, Beijing tak akan menghadiri undangan tersebut apabila Presiden Trump tetap nekat menerapkan tarif impor baru. Selain itu, media Partai Komunis China juga menuliskan sebuah editorial yang menyebutkan bahwa China tak akan tinggal diam, dan akan melakukan serangan perang dagang balik pada AS.
Dolar AS Cenderung Melemah
Dolar AS yang biasa menguat saat kabar perang dagang karena dianggap sebagai safe haven, justru melemah dan cenderung bergerak defensif. EUR/USD naik 0.51 persen ke 1.1687, mengabaikan laporan inflasi Zona Euro yang memperlihatkan penurunan. GBP/USD naik pula ke level tinggi 1.3155, sedangkan USD/JPY turun 0.11 persen ke angka 111.99.
"Kabar utama tentang perang dagang mulai kehilangan kekuatan untuk menggoyang para trader forex saat ini," kata Karl Schamotta, analis Cambridge Global Payments in Toronto.
"Sekarang ini kita akan melihat sinyal-sinyal kenaikan tensi antara AS dan China, walaupun realitanya, ruang negosiasi di pihak Trump semakin menyempit. ... (Namun) dengan semakin dekatnya pemilu sela AS (November mendatang), tampaknya sangat tidak mungkin bagi Trump untuk dapat sepenuhnya menindaklanjuti ancamannya terhadap ekonomi Cina," tutup Schamotta.