EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,327.43/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,168.54   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 1 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 1 jam lalu, #Saham Indonesia

Dolar AS Melemah Seiring Penurunan Yield Obligasi

Penulis

Dolar AS melemah akibat penurunan yield obligasi dan aksi profit taking investor. Namun, para analis memperkirakan Dolar akan segera menguat kembali.

Seputarforex - Dolar AS ditutup melemah pada akhir pekan (01/Oktober) meskipun data ekonomi yang dirilis terbilang positif. Saat berita ini diturunkan, Indeks Dolar melemah 0.18% ke 94.07.

dxy

ISM Manufacturing AS dilaporkan naik dari 59.6 ke 61.1 pada bulan September, lebih tinggi daripada ekspektasi penurunan ke 59.6. Kenaikan tersebut disebabkan oleh lonjakan dalam survei pengiriman supplier. Sementara itu, Sentimen Konsumen AS versi University of Michigan menunjukkan kenaikan dari 71.0 menjadi 72.8 pada bulan September.

Dolar AS tak lantas naik menyambut rilis data-data positif di atas lantaran terpengaruh oleh penurunan yield obligasi AS dan aksi profit taking investor. Yield obligasi 10-tahunan AS turun sekitar enam basis poin ke 1.484%, setelah menjadi faktor utama yang menunjang penguatan Dolar AS selama satu pekan ini.

Terlepas dari pelemahan tersebut, para analis masih memperkirakan Dolar AS akan menguat dalam jangka pendek. Pasalnya, pengurangan stimulus The Fed yang kemungkinan dilaksanakan pada bulan November mendatang adalah salah satu katalis kuat yang mendukung daya tarik Dolar AS di mata para investor.

Selain itu, Dolar AS juga berperan sebagai safe haven di tengah kekhawatiran pasar akan gelombang COVID-19 yang belum mereda di sejumlah wilayah, goyahnya pertumbuhan ekonomi China, dan risiko shutdown menjelang deadline utang pemerintah AS.

"Langkah yang lebih hawkish merupakan faktor utama yang menggerakkan Dolar AS naik di akhir September," kata Marc Chandler dari Bannockburn Global Forex, merujuk pada kebijakan terbaru The Fed. "Namun, yang saat ini lebih menjadi fokus adalah kebijakan fiskal, walaupun para investor tampaknya yakin (AS) akan kembali bisa melaluinya. Sulit untuk dibayangkan jika Amerika benar-benar gagal bayar utang."

Download Seputarforex App

296518
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.